Jokowi Dinilai Gagal Sejahterakan Masyarakat Indonesia

Ilustrasi kemiskinan. Foto: Medcom.id

Jokowi Dinilai Gagal Sejahterakan Masyarakat Indonesia

Media Indonesia • 5 February 2024 19:58

Jakarta: Presiden Joko Widodo dinilai gagal menyejahterakan rakyat.
 
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengatakan, hal itu terlihat dari besarnya anggaran perlindungan sosial (perlinsos) yang mencakup bansos di era pemerintahan Jokowi.
 
Dari data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), anggaran perlinsos pada 2020 sebesar Rp498 triliun. Kemudian selama tiga tahun hingga 2023 anggaran perlinsos menurun menjadi Rp443,5 triliun pada 2023.
 
Namun, pada 2024 atau di tahun politik jumlah tersebut melonjak menjadi Rp496,8 triliun.
 
"Jokowi ternyata gagal menyejahterakan rakyat Indonesia, buktinya makin banyak orang yang menerima bansos. Bansos ini meningkat dibandingkan masa covid-19," kata Faisal dilansir Media Indonesia, Senin, 5 Februari 2024.
 
Selain itu, Faisal menyebut kegagalan Jokowi juga terlihat dari angka pengangguran yang tinggi.
 

Baca juga: 

Alokasi Dana Bansos Naik Jadi Rp493,5 Triliun di 2024

Angka pengangguran tembus 7,86 juta

 
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pengangguran terbuka di Indonesia tembus terdapat 7,86 juta orang per Agustus 2023.
 
"Lalu, ada masalah pengangguran, banyak yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK), dan pupuk yang berkurang. Gagal itu Jokowi," ujar dia.
 
Angka kemiskinan di Indonesia juga dikatakan masih tinggi yakni sebesar 9,36 persen per Maret 2023, atau mencapai 25,9 juta orang.
 
Faisal menyebut berdasarkan data World Population Review, angka harapan hidup masyarakat Indonesia juga di bawah dari negara-negara Asia Tenggara (ASEAN).
 
"Angka harapan hidup Indonesia itu ada di peringkat 10 dari 11 negara ASEAN. Kita hanya lebih tinggi dari Myanmar," sebut dia.
 
(Insi Nantika Jelita)
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)