Sejuta Alasan Tetap Konsumsi Kopi

Meski harga melonjak, minat konsumen untuk menikmati secangkir kopi tidaklah menurun. (Foto: Freepik)

Sejuta Alasan Tetap Konsumsi Kopi

Patrick Pinaria • 22 September 2024 07:31

Jakarta: Pasar kopi dunia sedang mengalami gejolak. Kenaikan harga begitu pesat pada kopi harus terjadi karena menurunnya produktivitas kopi.

Cuaca ekstrem menjadi penyebabnya. Beberapa negara penghasil kopi kesulitan memproduksi kopi karena dilanda cuaca ekstrem seperti El Nino, La Nina, hingga Osilasi Madden-Julian.

International Coffee Organization atau ICO melaporkan harga grosir kopi robusta telah naik 17 persen pada 2024. Kenaikan ini tercatat menjadi yang terbesar sejak 1979. 

Hal ini pun menjadi tantangan besar bagi pelaku industri kopi Tanah Air. Karena selain memiliki harga jual kopi yang lebih rendah dari pasar global, pengusaha juga tetap harus menjaga kualitas kopi yang dijual ke konsumen. Salah satunya adalah kopi Kapal Api yang merupakan produsen pengelolaan kopi terbesar di Indonesia. 

"Harus semakin bijak dalam memilih kopi pilihan mereka, harus memilih kopi yang benar-benar menggunakan 100 persen biji kopi pilihan seperti Kapal Api yang sudah puluhan tahun beredar dan melayani masyarakat Indonesia," ujar CMO Kapal Api Group Christeven Mergonoto.

"Kami juga berharap konsumen bisa terus ngopi. Dengan kopi, kita bisa memulai hari dengan penuh semangat dan menjadikan hari kita lebih produktif," lanjutnya.

Meski harga melonjak, minat konsumen untuk menikmati secangkir kopi tidaklah menurun. Karena bagi sebagiaan orang kopi sudah menjadi sebuah kebutuhan hidup.  

 

Baca: Cara Pemerintah dan Pelaku Industri Sikapi Kenaikan Harga Kopi Dunia


Bahkan, beberapa di antara mereka tidak keberatan jika harga kopi mengalami kenaikan. Asalkan, kopi-kopi yang diminumnya tetap berkualitas.

“Harusnya sih enggak ada apa-apa. Intinya kan cuman harganya yang naik. Takarannya atau kualitasnya ya tetap sama menurut saya," kata Alfonsus, salah satu penikmat kopi.

"Aku enggak masalah kalau misalkan naiknya cuman kayak Rp1.000, Rp2.000," kata Sekar yang juga penikmat kopi.
 

Efek positif kopi bagi tubuh

Kenaikan harga kopi tampaknya tidak terlalu menjadi isu bagi masyarakat, khususnya pencinta kopi. Banyak di antara mereka tetap rutin mengonsumsi kopi karena merasa kopi memiliki manfaat baik bagi tubuh. Khususnya untuk meningkatkan semangat dan juga meningkatkan fokus untuk bekerja.
 
Efek positif kopi pada tubuh manusia ini pun diungkapkan ahli gizi, Fitri Handayani. Ia menjelaskan kopi memiliki zat-zat gizi yang baik untuk tubuh. 

"Kopi sebenarnya juga ada manfaatnya kalau dikonsumsi dalam batas normal, misalnya ini bisa membantu untuk meningkatkan mood. Mood-nya menjadi lebih enak. Kemudian juga orang bilang kalau minum kopi jadi lebih melek tuh juga bukan dalam batas yang berlebihan, batas yang normal saja," kata Fitri.

Namun, Fitri meminta agar masyarakat tidak berlebihan mengonsumsi kopi. "Kalau dikonversikan ke dalam berapa cangkir sebenarnya amannya 2-3 cangkir.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Rosa Anggreati)