Protes pro-Palestina di New York, Amerika Serikat. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 7 May 2024 13:01
New York: Para pengunjuk rasa di New York, Amerika Serikat (AS) berkumpul di dekat Met Gala pada Senin 6 Mei 2024 dalam unjuk rasa menentang perang yang sedang berlangsung di Gaza. Protes ini menyebabkan beberapa penangkapan.
"Di antara titik-titik unjuk rasa adalah gerbang Columbia University, yang telah menjadi pusat demonstrasi. Para pengunjuk rasa berbaris melalui Manhattan untuk menghadiri malam mode terbesar di Amerika atau setidaknya sedekat yang diizinkan oleh polisi," laporan AFP, yang dikutip Anadolu, Selasa 7 Mei 2014.
Met Gala, yang menarik perhatian selebriti, perancang busana, dan media massa, adalah penggalangan dana besar-besaran tahunan untuk Institut Kostum Museum Seni Metropolitan.
Tidak jelas berapa banyak penangkapan yang dilakukan saat para bintang berjalan di karpet dan berpose untuk foto. Namun jurnalis AFP mengonfirmasi beberapa penangkapan. Sementara New York Daily News melaporkan jumlahnya sekitar selusin, dari ratusan orang yang berkumpul di dekat pertemuan tersebut.
Penyelenggara di X, sebelumnya Twitter, memasang brosur untuk acara yang dijuluki sebagai "Hari Kemarahan di Seluruh Kota untuk Gaza."
Protes Senin tampaknya tidak ada hubungannya dengan demonstrasi yang mengguncang kampus Columbia University, yang berpuncak pada universitas tersebut memanggil polisi untuk membubarkan mahasiswa yang melakukan protes.
Meskipun terdapat kekhawatiran yang meningkat dari sejumlah pemilih muda dan beberapa anggota Partai Demokrat, atas meningkatnya jumlah korban warga sipil. Presiden Joe Biden terus mendukung sekutu AS, Israel, dalam perangnya di Gaza.
Di bawah tekanan dalam negeri dari kelompok sayap kiri dan kanan pada tahun pemilu, Biden telah mencoba mengambil tindakan yang mendorong kesepakatan gencatan senjata dan memperingatkan Israel untuk tidak menyerang kota Rafah di Gaza meskipun ia tidak menghentikan aliran senjata AS.
Serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober terhadap Israel mengakibatkan kematian lebih dari 1.170 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.
Militan juga menculik 250 sandera pada 7 Oktober, di mana Israel memperkirakan 128 orang masih berada di Gaza, termasuk 35 orang yang menurut militer telah tewas.
Bersumpah untuk menghancurkan Hamas, Israel melancarkan serangan balasan yang telah menewaskan sedikitnya 34.735 orang di Gaza, sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas.