Ilustrasi. Foto: Klikers.
Husen Miftahudin • 15 May 2024 22:04
Solok: Seiring dengan perkembangan teknologi, literasi digital perlu diperkenalkan kepada anak sejak dini. Anak-anak perlu mendapat bekal keterampilan untuk beradaptasi dengan teknologi digital. Adaptasi teknologi digital butuh pemahaman etika dan tata krama berinternet.
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok Irnes Jekli mengungkapkan hal itu saat menjadi pembicara dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatra Barat untuk segmen pendidikan di Kabupaten Solok.
Irnes mengatakan, berada di ruang digital dan menggunakan media sosial perlu memahami etika berdigital. Pasalnya, dalam ruang digital kita akan berinteraksi dan berkomunikasi dengan perbedaan kultural, dan itu butuh standar baru tentang etika.
"Dengan media digital setiap warganet berpartisipasi dalam berbagai hubungan dengan banyak orang melintasi geografis dan budaya. Maka, segala aktivitas digital di ruang digital dan menggunakan media digital memerlukan etika digital," jelas Irnes Jekli dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 15 Mei 2024.
Dalam diskusi virtual bertajuk 'Mengenal Literasi Digital Sejak Dini', Irnes menyebut anak-anak mesti memiliki kompetensi literasi digital yang baik sebagai bekal mengarungi dunia digital dan bermedia sosial. Apalagi, kini tidak sedikit dari mereka telah memiliki akun media sosial seperti TikTok, YouTube, Facebook, Instagram, atau WhatsApp.
"Kemampuan mengakses media sosial, menyeleksi dan menganalisis informasi saat berkomunikasi di platform digital, serta memahami dan upaya membentengi diri dari tindakan negatif di platform digital perlu diajarkan," tegas Irnes.
Etika bermedia sosial, sambung Irnes, perlu diajarkan kepada anak-anak. Jangan memposting hal-hal yang membuat malu diri sendiri, orang tua, dan sekolah, gunakan bahasa yang baik dan sopan, tidak melakukan pembulian atau kekerasan online.
"Juga jangan asal menambah teman baru tanpa sepengetahuan orang tua, follow influencer yang membagikan informasi positif, cek kebenaran informasi sebelum dibagikan ke teman," tegas dia.
Baca juga: Ciri-ciri Hoaks: Informasi Tidak Benar Tapi Dibuat Seolah Benar |