Gobel: Musuh NasDem Kemiskinan, Kebodohan, Kezaliman, dan Ketidakadilan

Jakarta: Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Wilayah Sulawesi, Rachmat Gobel, mengingatkan bahwa musuh Partai NasDem adalah kemiskinan, kebodohan, kezaliman, dan ketidakadilan. Hal itulah yang kemudian menjadi perjuangan Partai NasDem

“Itulah perjuangan Partai NasDem sebagai gerakan perubahan dan partai restorasi Indonesia agar perjalanan sejarah kembali kepada rel cita-cita para pendiri bangsa,” katanya di Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa malam, 1 Agustus 2023, 

Hal itu ia sampaikan saat memberikan pengarahan pada penutupan Orientasi Caleg DPRD Partai NasDem se-Provinsi Sulawesi Barat. Dalam acara itu hadir pula Ketua DPW Partai NasDem Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh dan anggota DPR RI dari Partai NasDem dari daerah pemilihan Sulawesi Barat Ratih Megasari Singkaru.

Gobel mengajak seluruh kader Partai NasDem untuk menyamakan niat dalam berpolitik. “Kita samakan niatnya, kita perbaiki niatnya, kita luruskan niatnya dalam berpolitik. Berpolitik bukan sekadar untuk mencari jabatan dan kekuasaan,” katanya.

Ia mengungkapkan, kemenangan memang suatu keharusan untuk mewujudkan cita-cita perjuangan. Dengan kemenangan itu ia meyakini Partai NasDem bisa meraih jabatan dan kekuasaan. 

“Tapi untuk apa kemenangan itu? Untuk apa jabatan dan kekuasaan itu? Kemenangan itu untuk rakyat. Bukan untuk pribadi. Ini bukan jargon dan kalimat klise. Ini harus benar-benar keluar dari kedalaman hati. Pada kesempatan ini mari kita samakan nawaitunya,” ungkapnya.

Karena itu, Gobel mengingatkan kembali makna politik tanpa mahar yang menjadi prinsip Partai NasDem. Melalui politik tanpa mahar tersebut, katanya, maka Partai NasDem memberikan kesempatan yang setara kepada siapapun. 

“NasDem ingin mengumpulkan orang-orang baik untuk mengabdi pada bangsa dan negara. Untuk sama-sama berjuang. Karena jika dengan mahar, orang bisa mendatangkan duit dari mana saja, termasuk dari oligarki dan kepentingan asing. Jadi, dengan tanpa mahar, maka yang datang ke NasDem bukan mewakili oligarki, bukan mewakili kepentingan asing. Itulah makna politik tanpa mahar,” lanjut dia.

Gobel juga menyampaikan bahwa pandemi covid-19 selama dua tahun mendatangkan musibah, yaitu banyak orang yang meninggal. Namun yang patut disyukuri adalah semua pihak bisa melalui badai tersebut sehingga bisa kembali berjuang.

 “Kita ini yang selamat melalui badai tersebut. Kita harus bersyukur. Sebagai wujud rasa syukur itu mari kita berkomitmen penuh, seratus persen, bukan ikut-ikutan. Negara membutuhkan kita semua. Mari kita berjuang bersama-sama untuk memajukan dan menyejahterakan bangsa, untuk melawan kemiskinan, kebodohan, kezaliman, dan ketidakadilan,” katanya.

Sebagai contoh, kata Gobel, Sulawesi adalah pulau yang subur dan kaya sumber daya alam. Namun penduduknya masih belum sejahtera dan wilayahnya belum maju. 

“Ini berarti ada yang belum beres. Kita harus perbaiki. Kita jaga kampung kita masing-masing. Itu artinya kita harus memenangkan daerahnya masing-masing. Dengan begitu maka Partai NasDem bisa lebih optimal dalam berbakti kepada bangsa dan negara,” ujar dia.