Ketua DK OJK Mahendra Siregar (tengah) dalam peringatan Hari Indonesia Menabung 2023 bersamaan dengan kegiatan Pramuka Raimuna Nasional XII 2023. Foto: dok OJK.
Husen Miftahudin • 21 August 2023 09:57
Jakarta: Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi mengatakan, sekitar 80 persen atau 52 juta pelajar di Indonesia sudah memiliki rekening tabungan di bank, dengan total tabungan sekitar Rp29 triliun.
Bahkan, sebut dia, dalam periode satu tahun sejak perayaan Hari Indonesia Menabung 2022 lalu hingga saat ini, sudah ada tambahan 2,6 juta rekening tabungan pelajar, dengan total angka tabungan mencapai Rp4 triliun.
"Semoga ini menjadi gerakan bersama, terutama Pramuka, untuk menjadi duta literasi dan inklusi keuangan Indonesia untuk menyiapkan mereka menjadi pemimpin-pemimpin yang baik," kata Friderica dalam peringatan Hari Indonesia Menabung 2023 yang digelar bersamaan dengan kegiatan Pramuka Raimuna Nasional XII 2023, dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 21 Agustus 2023.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyatakan pihaknya terus mendorong budaya menabung, khususnya generasi muda, untuk meningkatkan inklusi keuangan dan perencanaan masa depan sekaligus bisa memperkuat pendanaan pembangunan.
Untuk mendorong budaya menabung tersebut, selain mengeluarkan program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar), OJK juga akan bekerja sama dengan Kwarnas Pramuka untuk menyusun revisi Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Penabung dan SKK Cakap Keuangan sebagai kelanjutan dari SKK Penabung.
OJK berharap dengan dua SKK itu, Pramuka Indonesia memiliki keterampilan untuk menabung serta merencanakan dan mengelola keuangan dengan baik.
"Kita melihat kegiatan Pramuka yang berlandaskan disiplin mencapai suatu target tertentu dan memiliki fungsi dan kewajiban sosial yang tinggi sangat tepat bagi kita untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan sehingga bisa mencapai target yang ditetapkan sekaligus juga untuk memberikan lebih banyak lagi manfaat dan nilai dari akses dan industri jasa keuangan kepada masyarakat," papar Mahendra.
Baca juga: OJK Fokus Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan bagi Perempuan dan UMKM