Pendiri Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan. Medcom.id/Theo
Theofilus Ifan Sucipto • 3 September 2023 15:29
Jakarta: Perkembangan politik soal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) masih sangat dinamis. Hal itu diyakini segera mereda.
"Fase brutalisme itu akan berakhir setelah capres cawapres diumumkan (Komisi Pemilihan Umum)," kata pendiri Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan dalam diskusi virtual Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk "Koalisi Perubahan Ikhlas Berjuang Bukan Bagi-bagi Kekuasaan," Minggu, 3 September 2023.
Syahganda mengatakan hal itu terjadi karena Kejaksaan Agung sudah menyatakan sikap. Mereka tidak akan memproses hukum kasus korupsi yang diduga melibatkan capres dan cawapres.
"Mudah-mudahan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) juga berhenti dalam praktik menjegal orang," papar dia.
Sementara itu, Syahganda menyinggung Demokrat yang kecewa karena ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono, tidak dipilih sebagai cawapres Anies. Demokrat diajak melihat gambaran yang lebih besar.
"AHY bisa minta lima sampai tujuh menteri. Jadi diisi orang-orang canggih Demokrat dengan visi perubahan mengabdi di kabinet. Jangan cuma wapres," ujar dia.
Syahganda mencontohkan Golkar yang merelakan kursi cawapres kendati lebih besar dari Demokrat. Sebab, Golkar memahami partainya tidak memiliki basis pendukung sosiologis.
"Sehingga saya dengar dapat empat menteri dari Prabowo terhadap Golkar," tutur dia.
Saksikan selengkapnya Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk "Koalisi Perubahan Ikhlas Berjuang Bukan Bagi-bagi Kekuasaan," di sini