Israel Identifikasi Jasad Sandera Thailand yang Dikembalikan Hamas

Tel Aviv:  Kantor Perdana Menteri Israel pada hari Kamis, 4 Desember 2025, mengonfirmasi bahwa jasad yang diserahkan oleh Hamas pada hari Rabu telah diidentifikasi sebagai pekerja pertanian Thailand, Sudthisak Rinthalak.

Jasad tersebut, yang merupakan salah satu sandera yang ditahan oleh kelompok tersebut, telah dibawa keluar dari Gaza oleh Komite Internasional Palang Merah (ICRC) sebelum diserahkan kepada militer Israel untuk dilakukan uji forensik guna memastikan identitasnya.

Pengembalian jenazah Sudthisak Rinthalak adalah bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang lebih luas. Sandera terakhir yang belum dikembalikan, baik hidup maupun meninggal, adalah perwira polisi Israel, Ran Gvili, yang jasadnya masih berada di Gaza.

Penyelesaian penyerahan semua sandera merupakan syarat utama dalam fase pertama rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakhiri konflik di Gaza yang telah berlangsung selama dua tahun.

Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang dicapai pada Oktober, Hamas setuju untuk membebaskan semua sandera yang tersisa, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Perjanjian ini merupakan pertukaran bertahap yang terus berlangsung seiring dengan berlakunya gencatan senjata yang masih rentan.

Sejak gencatan senjata tersebut disepakati, kelompok Hamas telah mengembalikan total 20 sandera hidup dan 27 jenazah. Sebagai imbalannya, Israel telah melepaskan sekitar 2.000 tahanan dan narapidana Palestina. Proses pertukaran ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua sandera yang ditahan telah dikembalikan kepada pihak Israel.

"Jasad sandera yang diserahkan dari Hamas pada hari Rabu telah diidentifikasi sebagai pekerja pertanian Thailand, Sudthisak Rinthalak," konfirmasi dari Kantor Perdana Menteri Israel, dikutip dari media TRT World, Kamis, 4 Desember 2025.

Konfirmasi resmi ini menandai langkah penting dalam upaya penyelesaian kesepakatan gencatan senjata terkait pembebasan sandera.

(Keysa Qanita)