Bersitegang dengan Jepang, Tiongkok Perkuat Kehadiran Militer di Asia Timur

Tiongkok mulai mengerahkan kapal militer ke perairan Asia Timur seiring meningkatnya ketegangan dengan Jepang. (Anadolu Agency)

Bersitegang dengan Jepang, Tiongkok Perkuat Kehadiran Militer di Asia Timur

Willy Haryono • 6 December 2025 13:27

Beijing: Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan bahwa pengerahan kapal-kapal militernya di perairan Asia Timur merupakan tindakan yang sah dan dilakukan dalam kerangka kebijakan pertahanan yang bersifat defensif.

“Tiongkok berkomitmen pada kebijakan pertahanan nasional yang defensif,” ujar juru bicara Kemlu Tiongkok, Lin Jian, Jumat, 5 Desember.

Media lokal melaporkan bahwa lebih dari 100 kapal angkatan laut dan penjaga pantai Tiongkok terlihat beroperasi di wilayah yang membentang dari bagian selatan Laut Kuning hingga perairan sengketa di Laut Tiongkok Selatan, di tengah meningkatnya ketegangan diplomatik dengan Jepang.

“Pihak-pihak terkait tidak perlu bereaksi berlebihan atau membuat tuduhan yang tidak berdasar,” kata Lin merespons pemberitaan tersebut.

Dilansir dari Antara, Sabtu, 6 Desember 2025, Lin juga menyinggung hasil pembicaraan antara Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu di Moskow pada 2 Desember. Ia mengatakan Tiongkok dan Rusia berkomitmen bekerja sama mencegah tindakan provokatif kelompok sayap kanan Jepang yang dinilai mengganggu stabilitas kawasan serta berpotensi menghidupkan kembali praktik militerisme.

“Tiongkok dan Rusia sepakat tegas menolak upaya kebangkitan kembali fasisme dan militerisme Jepang,” tegasnya.

Menurut Lin, kedua negara juga menjunjung tanggung jawab bersama sebagai negara besar dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia, sekaligus membela kebenaran sejarah serta keadilan internasional.

Pengerahan kapal militer Tiongkok meningkat sejak 14 November, setelah Beijing memanggil Duta Besar Jepang Kenji Kanasugi untuk memprotes pernyataan Perdana Menteri Sanae Takaichi bahwa Jepang dapat mengambil langkah militer jika Taiwan diserang.

Tiongkok juga dikabarkan geram atas rencana Taiwan menambah anggaran pertahanan sebesar 40 miliar dolar AS (sekitar Rp667 triliun) untuk menghadapi potensi ancaman dari Beijing.

Selain pengerahan kapal, sejumlah pesawat tempur dan kapal perang Tiongkok disebut melakukan simulasi serangan terhadap kapal asing sebagai bagian dari latihan jika konflik benar-benar terjadi.

Baca juga:  Tiongkok Kecam PM Jepang Menghindari Prinsip ‘Satu China’

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)