BPBD Langkat Diminta Lebih Sigap Respons Laporan Bencana

Warga Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, korban banjir mendapat bantuan kemanusiaan. Dokumentasi/ istimewa

BPBD Langkat Diminta Lebih Sigap Respons Laporan Bencana

Deny Irwanto • 2 December 2025 23:21

Langkat: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Langkat, Sumatra Utara, diminta meningkatkan kecepatan dan kualitas respons dalam menangani bencana banjir besar yang melanda 15 kecamatan di wilayah setempat pada akhir November 2025.

Anggota DPRD Kabupaten Langkat, Matthew Diemas Bastanta, menilai respons BPBD saat kejadian banjir masih belum optimal, terutama dalam hal akses darurat bagi masyarakat. Ia menyoroti tidak aktifnya layanan hotline BPBD saat warga membutuhkan bantuan cepat.

"Dalam situasi darurat, akses komunikasi menjadi sangat penting. Saat banjir melanda, masyarakat kesulitan menghubungi nomor darurat BPBD. Ini perlu segera dievaluasi agar tidak terulang," kata Matthew dalam keterangan pers dikutip, Selasa, 2 Desember 2025.

Baca Juga :

Kerugian Akibat Bencana di Agam Capai Rp517 Miliar

Matthew mengungkapkan koordinasi di lapangan dinilai masih lemah. Menurutnya saat mencoba mendapatkan informasi terkait kondisi warga dan titik banjir terparah, upaya komunikasi dengan pihak terkait belum mendapatkan respons cepat.


Warga Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, korban banjir mendapat bantuan kemanusiaan. Dokumentasi/ istimewa

“Dalam kondisi bencana, kecepatan informasi dan respons adalah kunci untuk menyelamatkan warga dan meminimalkan risiko,” ujarnya.

Selain itu, Matthew menilai ketersediaan sarana evakuasi masih terbatas. BPBD Langkat disebut hanya mengerahkan enam unit perahu karet, sementara banjir terjadi di lebih dari 15 titik di berbagai kecamatan.

“Dengan cakupan wilayah terdampak yang luas, jumlah perahu karet tersebut jelas belum memadai. Ke depan, kesiapsiagaan sarana dan prasarana perlu ditingkatkan,” jelasnya.

Matthew juga menyinggung adanya aksi penjarahan di wilayah Tanjung Pura yang diduga dipicu keterlambatan penyaluran bantuan. Ia menilai hal itu menjadi pelajaran penting agar distribusi bantuan dapat dilakukan lebih cepat dan terkoordinasi dengan baik.

"Penyaluran bantuan yang terlambat dapat memicu persoalan sosial baru. Karena itu, koordinasi lintas instansi harus diperkuat agar bantuan segera sampai ke masyarakat," jelasnya.

Ia berharap BPBD Langkat menjadikan kejadian banjir ini sebagai bahan evaluasi menyeluruh untuk memperbaiki sistem tanggap darurat, baik dari sisi komunikasi, kesiapsiagaan personel, maupun ketersediaan logistik.

"Yang terpenting adalah bagaimana ke depan penanganan bencana bisa lebih cepat, sigap, dan benar-benar berpihak pada keselamatan masyarakat," ujar Matthew.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Deny Irwanto)