RSF lakukan serangan ke wilayah Kota Atbara. Foto: Anadolu
Muhammad Reyhansyah • 18 December 2025 19:05
Atbara: Korban jiwa dilaporkan pada Kamis, 18 Desember 2025 setelah pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) melancarkan serangan udara intensif menggunakan drone ke Kota Atbara di Sudan utara. Serangan tersebut menyasar infrastruktur kelistrikan utama serta sejumlah lokasi lain, menurut laporan media lokal.
Serangan itu memicu pemadaman listrik di seluruh Negara Bagian Sungai Nil serta sebagian wilayah Negara Bagian Laut Merah.
Platform pemantau di Negara Bagian Sungai Nil menyebut serangan tersebut juga menargetkan pembangkit listrik Al-Maqran dengan menggunakan sekumpulan drone. Pertahanan udara Sudan dilaporkan berhasil mencegat sejumlah wahana udara tak berawak, namun sebagian lainnya berhasil menghantam fasilitas Atbara.
Dampaknya, kebakaran terbatas terjadi di lokasi dan pemadaman listrik meluas hingga mencakup Negara Bagian Sungai Nil, Negara Bagian Laut Merah, serta sebagian wilayah Omdurman. Dua petugas pertahanan sipil yang bertugas di fasilitas listrik Atbara dilaporkan tewas dalam serangan tersebut, sementara sejumlah transformator utama mengalami kerusakan parah.
Mengutip Anadolu, Kamis, 18 Desember 2025, saksi mata mengatakan RSF meluncurkan sejumlah besar drone yang disebut sebagai drone bunuh diri ke Atbara, Al-Damer, dan beberapa kota lain, termasuk Bandara Atbara. Warga melaporkan suara ledakan keras saat tembakan antipesawat dilepaskan untuk menghadang drone-drone tersebut.
Menurut para saksi, drone-drone itu diluncurkan dari wilayah Kordofan, khususnya Kota Bara di Kordofan Utara, yang telah berada di bawah kendali RSF selama lebih dari dua bulan.
Tiga negara bagian di Kordofan yaitu Kordofan Utara, Barat, dan Selatan dalam beberapa pekan terakhir dilanda pertempuran sengit antara militer Sudan dan RSF, yang memaksa puluhan ribu orang mengungsi.
Dari total 18 negara bagian di Sudan, RSF menguasai seluruh lima negara bagian di wilayah Darfur di bagian barat, kecuali sebagian wilayah utara Darfur Utara yang masih berada di bawah kendali militer. Sementara itu, militer Sudan menguasai sebagian besar wilayah di 13 negara bagian lainnya di selatan, utara, timur, dan tengah, termasuk ibu kota Khartoum.
Konflik antara militer Sudan dan RSF yang pecah pada April 2023 telah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal.