Achmad Zulfikar Fazli • 14 December 2025 21:04
Jakarta: Pemerintah tengah melakukan pendataan terhadap cagar budaya dan museum yang mengalami kerusakan akibat bencana alam di sejumlah wilayah Pulau Sumatra sejak akhir November 2025. Pendataan tersebut dilakukan sebagai dasar penyusunan langkah rehabilitasi dan perlindungan warisan budaya nasional.
“Pada tahap awal kami mencatat sekitar 43 cagar budaya dan museum yang terdampak. Namun jumlah itu terus bertambah dan saat ini diperkirakan mencapai sekitar 70 lokasi,” kata Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon di Jakarta, dilansir dari Antara, Minggu, 14 Desember 2025.
Dia menjelaskan objek yang terdampak mencakup cagar budaya tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional, termasuk masjid, gereja, makam bersejarah, serta museum. Kementerian Kebudayaan telah menyiapkan anggaran untuk melakukan intervensi awal berupa pembersihan dan perbaikan ringan setelah masa tanggap darurat bencana berakhir.
Selain fokus pada pemulihan fisik bangunan, Kementerian Kebudayaan memberikan perhatian pada pelaku budaya dan juru pelihara cagar budaya yang terdampak. Menbud Fadli Zon menyebut pihaknya turut menggalang bantuan kemanusiaan yang mencapai sekitar Rp1,5 miliar untuk kebutuhan dasar seperti makanan dan pakaian.
“Cagar budaya bukan hanya bangunan, tetapi bagian dari identitas dan memori sejarah masyarakat. Karena itu pemulihannya menjadi bagian penting dari proses rehabilitasi pascabencana,” ujar dia.
Baca Juga:
Korban Meninggal Bencana Sumatra Bertambah 66 Jiwa dalam Sepekan |