Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho. Foto: Metrotvnews.com/Siti Yona Hukmana.
Siti Yona Hukmana • 12 December 2025 12:14
Jakarta: Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menyebut persiapan arus lalu lintas dalam rangka mudik Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) sudah optimal. Korlantas Polri telah melakukan survei dengan Kantor Staf Presiden (KSP).
Agus menyebut survei itu untuk mengidentifikasi persoalan-persoalan, dengan melihat hasil analisa dan evaluasi Nataru 2024. Baik skenario cara bertindak, antisipasi cuaca ekstrem, dan empat klaster yang harus diamankan.
"(Persiapan) Nataru sudah optimal ya," kata Agus di Korlantas Polri, Jakarta, Jumat, 12 Desember 2025.
Agus menerangkan empat klaster yang harus diamankan seperti yang pertama jalan tol dan arteri. Kedua, pelabuhan. Ketiga, tempat ibadah. Keempat, tempat wisata.
Keempat klaster itu dipastikan telah disurvei dan dilakukan pendalaman-pendalaman oleh jajaran. Namun, Agus menyebut kolaborasi dan koordinasi antar
stakeholder sangat penting untuk bisa mengoptimalkan kesiapan Operasi Nataru.
"Dan hari ini juga nanti sore di Korlantas juga ada rapat koordinasi untuk memantapkan cara-cara bertindak yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi," ungkap jenderal polisi bintang dua itu.

Lebih lanjut, Agus memprediksi akan ada pergerakan orang, barang, dan kendaraan saat libur Nataru sebanyak 191 juta. Sementara itu, pergerakan total lalu lintas di tol Jakarta menuju ke Trans Jawa dan Sumatra sebanyak 2,9 juta kendaraan. Sedangkan, prediksi arus baliknya, diperkirakan 2,8 juta kendaraan.
Namun, pengamanan Nataru di tempat bencana disebut akan dikendalikan oleh Baharkam Polri. Korlantas hanya fokus terkait keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.
"Jadi, kondisi bencana cara bertindaknya juga berbeda. Nanti akan kita rumuskan update yang harus dilakukan di tempat-tempat rekan-rekan kita yang bencana. Tetapi untuk tempat-tempat bencana, tentunya yang paling terpenting adalah bagaimana kita bisa membantu meringankan dari saudara-saudara kita yang sedang bencana," pungkas Kakorlantas.