Begini Cara Menghitung Margin Keuntungan

Ilustrasi. Foto: Shutterstock.

Begini Cara Menghitung Margin Keuntungan

Husen Miftahudin • 14 September 2025 16:45

Jakarta: Dalam menjalankan usaha, menghitung margin keuntungan menjadi hal yang penting untuk mengetahui seberapa besar keuntungan bersih yang diperoleh dari hasil penjualan. Tanpa perhitungan margin yang jelas, pelaku usaha akan kesulitan menilai efektivitas strategi bisnis yang dijalankan.

Margin keuntungan adalah selisih antara pendapatan penjualan dengan biaya produksi, yang kemudian ditampilkan dalam bentuk persentase. Angka margin ini menunjukkan berapa besar keuntungan yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin tinggi margin keuntungan, semakin efisien pula sebuah bisnis dalam menghasilkan laba.

Berikut jenis-jenis dan contoh perhitungan margin keuntungan, dikutip dari laman Sahabat Pegadaian dan Bank Raya

Secara umum, rumus margin keuntungan dapat dituliskan sebagai berikut:
 

Margin Keuntungan (%) = (Laba Bersih / Pendapatan) x 100
 

Jenis-jenis dan contoh perhitungan margin keuntungan


1. Margin operasional

Margin ini menunjukkan persentase keuntungan setelah memperhitungkan harga pokok penjualan (HPP) dan biaya administrasi.

Contoh:
Perusahaan Ode mencatat penjualan Rp40 juta dalam sebulan, dengan HPP Rp20 juta dan biaya administrasi Rp15 juta.
Margin Operasional = (40 juta – Rp20 juta – Rp15 juta) / Rp40 juta x 100% = 12,5%

Artinya, margin operasional perusahaan Ode tercatat sebesar 12,5 persen.
 
Baca juga: Pengertian Piutang dan Jenisnya, Apa Bedanya dengan Utang?
 

2. Margin laba bersih

Jenis margin ini memperlihatkan keuntungan akhir setelah semua biaya, termasuk pajak dan biaya tambahan lain, dikurangi dari pendapatan.

Contoh:
Perusahaan Xavi memperoleh penjualan Rp200 juta dengan HPP Rp20 juta, biaya operasional Rp50 juta, pajak Rp4 juta, dan biaya promosi Rp5 juta.

Margin Laba Bersih = (Rp200 juta – Rp20 juta – Rp50 juta – Rp4 juta – Rp5 juta) / Rp200 juta x 100% = 60,5%

Dengan demikian, margin laba bersih perusahaan Xavi adalah 60,5 persen.


(Ilustrasi. Foto: dok Majoo.id)
 

3. Margin laba kotor

Margin laba kotor mengukur keuntungan dari selisih antara penjualan dengan harga pokok penjualan.

Contoh:
Perusahaan Aeri menjual produk senilai Rp75 juta dengan HPP Rp20 juta.
Margin Laba Kotor = (75 juta – Rp20 juta) / 75 juta x 100% = 73,3%

Hasilnya, margin laba kotor perusahaan Aeri mencapai 73,3 persen. (Aulia Rahmani Hanifa)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)