Kondisi jalan provinsi di Desa Panca Kecamatan Dolok Kabupaten Padang Lawas Utara usak. Media Indonesia/ Januari Hutabarat.
Padang: Pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kecamatan Dolok, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), menuju Kecamatan Saipar Dolok Hole dan Kecamatan Biru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, terganjal akibat kondisi jalan provinsi rusak parah dan tak kunjung diperbaiki sejak tiga dekade terakhir.
Jalan lintas antarkabupaten yang berstatus jalan provinsi ini menjadi penghubung utama antara Paluta dan Tapanuli Selatan. Namun sejak ditetapkan sebagai jalan provinsi sekitar 30 tahun lalu, belum pernah mendapat perbaikan signifikan.
Saat musim penghujan, ruas jalan tersebut nyaris tak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Aktivitas distribusi barang dan jasa pun lumpuh total.
Kerusakan jalan berdampak langsung pada harga komoditas pertanian warga. Harga jual hasil pertanian seperti karet anjlok hingga 50 persen.
"Harga karet sekarang cuma Rp6.000 per kilogram, sementara ongkos angkut ke pasar bisa mencapai Rp1.000 per kilogram. Belum termasuk beban kerusakan kendaraan," kata tokoh masyarakat Dolok, Samsu Budiman Tanjung, Jumat, 25 Juli 2025.
Selain itu harga kebutuhan pokok seperti BBM ikut terdongkrak. Pertalite, misalnya, dijual hingga Rp16.000 per liter jauh di atas harga eceran tertinggi.
Kepala Desa Panca, Kecamatan Dolok, Yunus, mengungkapkan masyarakat setempat sangat bergantung pada sektor pertanian. Namun hasil tani seperti pisang dan pepaya sulit dipasarkan karena biaya transportasi yang tinggi dan risiko kerusakan jalan.
"Status jalan ini memang jalan provinsi. Seharusnya menjadi prioritas pembangunan. Ini urat nadi ekonomi kami. Masyarakat di sini hidup dari hasil bumi, tapi tak bisa menjual dengan harga layak karena akses yang rusak parah," jelas Yunus.
Masyarakat berharap pemerintah provinsi Sumatera Utara segera melakukan perbaikan menyeluruh pada jalur vital ini agar ekonomi kawasan bisa tumbuh dan harga komoditas petani kembali kompetitif.