Hamas sudah bebaskan sanderan Israel dalam beberapa fase. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 10 March 2025 09:28
Washington: Utusan Amerika Serikat (AS) yang mengadakan pembicaraan langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Hamas mengatakan pada Minggu 9 Maret 2025 bahwa, pertemuan itu sangat membantu dan dia yakin kesepakatan pembebasan sandera dapat dicapai dalam beberapa minggu.
Berbicara kepada CNN, Adam Boehler mengakui bahwa sebagai seorang Yahudi Amerika, "aneh" rasanya duduk berhadapan langsung dengan para pemimpin kelompok yang telah dicantumkan Amerika Serikat sebagai organisasi "teroris" sejak 1997, tetapi dia tidak mengesampingkan kemungkinan pertemuan lebih lanjut dengan pejuang Palestina itu.
Boehler mengatakan, dia memahami kekhawatiran Israel bahwa AS telah mengadakan pembicaraan dengan kelompok itu, tetapi mengatakan dia telah berusaha untuk memulai negosiasi yang rapuh itu.
"Pada akhirnya, saya pikir itu adalah pertemuan yang sangat membantu," kata Boehler, seperti dikutip CNN, Senin 10 Maret 2025.
"Saya pikir sesuatu dapat dicapai dalam beberapa minggu. Saya pikir ada kesepakatan di mana mereka dapat membebaskan semua tahanan, bukan hanya orang Amerika,” imbuh Boehler.
Boehler mengisyaratkan adanya kemungkinan perundingan lebih lanjut dengan para militan, dengan mengatakan kepada CNN: "Anda tidak pernah tahu. Anda tahu terkadang Anda berada di area tersebut dan Anda mampir".
Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, menyandera 251 orang termasuk sejumlah warga Amerika. Diperkirakan 58 sandera masih berada di Gaza.
Israel menginvasi Gaza sebagai tanggapan, melancarkan perang tanpa henti selama lebih dari 15 bulan dan menggusur sebagian besar penduduk.
Fase pertama gencatan senjata yang berkisar pada pembebasan beberapa sandera berakhir awal bulan ini, dan kedua belah pihak berselisih kapan harus beralih ke fase kedua, yang bertujuan untuk perdamaian yang lebih permanen.
Minggu lalu, Presiden AS Donald Trump mengancam akan menghancurkan Gaza lebih lanjut jika semua sandera yang tersisa tidak dibebaskan, mengeluarkan apa yang disebutnya sebagai "peringatan terakhir" kepada para pemimpin Hamas.