Punya Potensi Panas Bumi Melimpah, NTT Bidik Jadi Provinsi Energi Terbarukan

Ilustrasi pengembangan panas bumi sebagai pembangkit listrik. Foto: Metrotvnews.com/Husen.

Punya Potensi Panas Bumi Melimpah, NTT Bidik Jadi Provinsi Energi Terbarukan

Husen Miftahudin • 25 July 2025 11:24

Jakarta: Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki potensi panas bumi melimpah membuat Nusa Cendana, julukan NTT, menargetkan untuk menjadi salah satu provinsi energi terbarukan (renewable energy). Salah satu daerah potensial panas bumi terletak di Poco Leok, Kabupaten Manggarai, NTT.
 
"NTT sudah diputuskan sebagai provinsi renewable energy. Maka seluruh potensi energi terbarukan, termasuk panas bumi, harus kita dorong dan kembangkan," kata Gubernur NTT Melki Laka Lena dikutip dari siaran pers, Jumat, 25 Juli 2025.
 
Menurut dia, potensi panas bumi di Poco Leok merupakan bagian penting dari rencana besar menjadikan NTT sebagai provinsi energi terbarukan.
 
Melki menjelaskan, pembangunan energi di NTT bukan hanya soal pertumbuhan ekonomi, melainkan juga soal kemandirian dan keadilan energi bagi seluruh wilayah. Bahkan, dia mencontohkan keberhasilan proyek panas bumi di Ulumbu yang berjalan damai, aman, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.
 
"Di Ulumbu itu sudah berjalan 13 tahun. Tidak ada isu lingkungan, bagi hasilnya baik, keamanan dan CSR-nya juga jalan. Hal itu bisa jadi rujukan panas bumi bisa diterima jika dikelola dengan baik," ucap dia.
 

Baca juga: Bangun Masa Depan Energi, PGN Tanamkan Peran Energi Bersih


(Ilustrasi energi terbarukan. Foto: Freepik)
 

Kedepankan prinsip keadilan dan keterbukaan

 
Meski demikian, Melki menegaskan proyek panas bumi harus tetap mengedepankan prinsip keadilan dan keterbukaan. Jika memang ada kekurangan, maka harus diperbaiki. Jika terbukti merugikan masyarakat atau lingkungan, maka tidak segan pemerintah akan mengevaluasi atau bahkan menghentikan proyek.
 
"Kalau masyarakat setuju, proyek bisa jalan. Kalau tidak, ya kita evaluasi. Tapi jangan rusak harmoni sosial dengan cara-cara yang tidak jujur. Yang utama itu dialog," kata dia.
 
Melki juga menyesalkan adanya gerakan penolakan yang menurutnya tidak murni berasal dari masyarakat, melainkan digerakkan oleh pihak-pihak tertentu yang enggan tampil ke permukaan.
 
Pada akhir pernyataannya, Melki menegaskan pemerintah akan terus membuka ruang dialog. Dia berharap, semua pihak mau duduk bersama untuk mencari solusi terbaik.
 
"Energi panas bumi adalah masa depan. Tapi masa depan itu tidak boleh dibangun di atas konflik dan luka sosial. Mari duduk bersama, bicara, dan putuskan secara adil," ucap Melki.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)