Pasukan Thailand terlibat bentrokan dengan Kamboja. Foto: Royal Thai Army
Bangkok: Setidaknya dua warga sipil Thailand tewas dan dua lainnya luka-luka akibat penembakan dari pihak Kamboja.
“Sekitar 40.000 warga sipil dari 86 desa di Thailand juga telah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman,” kata Bupati Kabcheing di Provinsi Surin, Sutthirot Charoenthanasak, seperti dikutip Channel News Asia, Kamis 24 Juli 2025.
Pejabat Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai mengatakan, situasi di perbatasan masih rentan dan harus ditangani dengan hati-hati dan dengan langkah-langkah yang sejalan dengan hukum internasional.
Mantan Perdana Menteri Kamboja yang berpengaruh, Hun Sen mengatakan dalam sebuah unggahan Facebook bahwa dua provinsi di Kamboja telah diserang oleh militer Thailand.
Ia juga menyerukan agar tetap tenang dan mendesak warga Kamboja untuk menaruh kepercayaan mereka pada angkatan bersenjata dan pemerintah Kamboja.
Bentrokan bersenjata pecah antara Thailand dan Kamboja di sepanjang wilayah perbatasan yang disengketakan pagi ini.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja mengatakan, telah terjadi serangan tak terduga oleh pasukan Thailand dan pasukan Kamboja merespons dengan membela diri.
Dalam sebuah pernyataan, militer Thailand mengatakan, pasukan Kamboja telah melepaskan tembakan di daerah dekat kuil Ta Moan Thom yang disengketakan. Dikatakan pula bahwa Kamboja telah mengerahkan pesawat nirawak pengintai sebelum mengirim pasukan ke daerah tersebut dengan senjata berat.
Wakil juru bicara militer Thailand sebelumnya mengatakan bahwa setidaknya dua tentara Thailand terluka dalam bentrokan di perbatasan.
Kolonel Richa Suksuwanont mengatakan kepada wartawan bahwa militer Kamboja telah menggunakan berbagai senjata, termasuk peluncur roket BM21, dalam bentrokan tersebut.
Situasi masih berkembang. Ikuti kami untuk mengetahui perkembangan terbaru.