Pimpinan militer Hamas Mohammad Deif. Foto: Anadolu
Washington: Amerika Serikat (AS) mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka berkomitmen untuk memastikan bahwa Hamas "tidak akan pernah lagi" memerintah Gaza setelah kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Palestina yang dicapai setelah lebih dari setahun negosiasi intensif dengan mediator Mesir, Qatar, dan Amerika.
Kementerian Luar Negeri juga mengatakan AS berkoordinasi dengan kelompok-kelompok bantuan untuk memfasilitasi pengiriman 'hingga lebih dari 500 truk sehari' bantuan kemanusiaan.
"Amerika Serikat berkomitmen untuk memastikan bahwa Hamas tidak akan pernah lagi memerintah Gaza," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Matthew Miller kepada wartawan, seperti dikutip
Anadolu, Kamis 16 Januari 2025.
"Saya dapat mengatakan dengan pasti bahwa kebangkitan kembali Hamas yang memerintah Gaza akan menjadi pemutus kesepakatan mutlak bagi Israel," tambah Miller.
Miller mengatakan, kesepakatan gencatan senjata bertujuan untuk memfasilitasi pengiriman "hingga lebih dari 500 truk sehari" bantuan kemanusiaan, meskipun ia mencatat bahwa "itu tidak akan terjadi dalam semalam."
Ia menambahkan bahwa AS telah berkoordinasi dengan kelompok-kelompok bantuan untuk memastikan mereka siap meningkatkan bantuan setelah gencatan senjata dimulai pada hari Minggu.
Mengenai apakah pemerintahan Biden atau Trump yang layak mendapatkan pujian atas kesepakatan gencatan senjata, Miler mengatakan "perjanjian gencatan senjata ini adalah perjanjian yang digagas oleh pemerintahan ini, yang membuat pemerintahan ini berkeliling dunia untuk mendapatkan dukungan."
Ia menyalahkan Hamas atas keterlambatan dalam mencapai kesepakatan, yang dicapai lima hari sebelum Presiden terpilih Donald Trump akan menjabat. Kesepakatan itu awalnya diusulkan oleh Presiden Joe Biden Mei lalu.
Miller juga mengatakan bahwa pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Gaza semakin menunda negosiasi.
Miller berpendapat bahwa kolaborasi antara utusan Presiden Biden yang akan lengser, Brett McGurk, dan utusan Presiden terpilih Trump, Steve Witkoff -,yang duduk bersama di meja perundingan,- adalah "belum pernah terjadi sebelumnya."
"Keterlibatan tim Presiden terpilih Trump benar-benar penting dalam mencapai kesepakatan ini," kata Miller.
“Dan ini penting karena jelas, saat saya berdiri di sini hari ini, masa jabatan pemerintahan ini akan berakhir dalam lima hari,” pungkas Miller.