Congkak, Menhan Israel Sebut Ayatollah Khamenei Bisa Bernasib Sama Seperti Saddam Hussein

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz. Foto: Anadolu

Congkak, Menhan Israel Sebut Ayatollah Khamenei Bisa Bernasib Sama Seperti Saddam Hussein

Fajar Nugraha • 17 June 2025 17:57

Tel Aviv: Israel Katz, Menteri Pertahanan Israel mengatakan serangan Israel terhadap Iran akan terus berlanjut, memperingatkan bahwa Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei bisa menemui akhir yang sama seperti Saddam Hussein, pemimpin Irak yang digulingkan dan dieksekusi setelah invasi pimpinan AS tahun 2003.

"Saya memperingatkan diktator Iran agar tidak terus melakukan kejahatan perang dan meluncurkan rudal ke warga sipil Israel," kata Katz yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan Israel, menurut media lokal, seperti dikutip Anadolu, Selasa 17 Juni 2025.

Para pejabat di Iran mengatakan, puluhan warga sipil Iran telah tewas sejak Israel mulai melancarkan serangan ke negara itu minggu lalu.

"Dia (Khamenei) sebaiknya mengingat nasib diktator di negara tetangga Iran yang memilih jalan yang sama terhadap negara Israel," imbuh Katz, merujuk pada Saddam Hossein.

"Kami akan terus bertindak melawan rezim dan target militer di Teheran hari ini,” imbuh Katz, mengulangi ancaman Israel agar penduduk meninggalkan Teheran.

Sinyal campur aduk Trump

Presiden AS Donald Trumpterlibat dalam perang psikologis dengan komentarnya yang saling bertentangan tentang konfrontasi Israel-Iran, kata Adel Abdel Ghafar dari Middle East Council on Global Affairs.

"Hal-hal dapat meningkat, tetapi saya pikir pada akhirnya Presiden Trump ingin ini mereda karena jika fasilitas AS diserang, jika Selat Hormuz ditutup, akan ada dampak pada ekonomi AS dan ekonomi global," kata Ghafar kepada Al Jazeera.

Perang di Timur Tengah tidak akan melayani kepentingan Trump untuk pertumbuhan ekonomi, kata Ghafar. Namun, Israel memiliki agendanya sendiri, termasuk Netanyahu yang "berjuang untuk kelangsungan hidup politiknya dan menginginkan perang abadi".

Tujuan Israel lainnya termasuk "semacam perubahan rezim" di Iran dan "menarik perhatian dunia dari Gaza,” tambah Ghafar.

"Kita menggunakan kelaparan sebagai alat perang, yang jelas merupakan kejahatan perang. Namun sayangnya, sekarang perhatian dunia terfokus pada konflik antara Iran dan Israel dan bukan pada krisis di Gaza,” pungkas Ghafar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)