Kementerian PPN/Bappenas mengapresiasi peluncuran Millers for Nutrition. Dok. Istimewa
Wanda Indana • 15 June 2025 22:04
Jakarta: Kekurangan zat gizi mikro seperti zat besi, vitamin A, dan iodium masih menjadi tantangan serius dalam pembangunan manusia di Indonesia. Dampaknya tidak hanya pada kesehatan ibu dan anak, tapi juga berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia dan produktivitas nasional.
Pemerintah menempatkan fortifikasi pangan skala besar (Large-Scale Food Fortification/LSFF) sebagai strategi penting dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045. Kebijakan ini menjadi bagian dari upaya menuju visi Indonesia Emas 2045.
Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, Amich Alhumami, dalam pidato yang dibacakan oleh Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas, Diah Lenggogeni, menekankan pentingnya peran fortifikasi dalam memperbaiki status gizi masyarakat secara luas.
“Program fortifikasi wajib telah menjadi komitmen bersama, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional,” ujarnya, yang dikutip, Minggu, 15 Juni 2025.
Baca juga: BGN Bagi Tiga Tipe Dapur untuk Tingkatkan Gizi Masyarakat |