Perseteruan Berlanjut, Trump Bakal Jual Mobil Tesla Miliknya

Mobil Tesla warna merah milik Trump. Foto: X/@WhiteHouse.

Perseteruan Berlanjut, Trump Bakal Jual Mobil Tesla Miliknya

Husen Miftahudin • 7 June 2025 10:39

New York: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana menjual mobil Tesla merah yang dibelinya pada Maret. Trump awalnya membeli mobil itu untuk menunjukkan dukungannya terhadap Elon Musk di tengah reaksi keras atas perannya dalam pemerintahan.

"Pejabat pemerintah mengatakan Trump menunjukkan sedikit minat untuk terlibat dengan Musk, bahkan setelah miliarder itu memberi isyarat ia akan terbuka untuk meredakan pertikaian" tulis laporan The New York Times seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu, 7 Juni 2025.

Pada Kamis malam (5/6), Musk menarik kembali ancamannya untuk segera menonaktifkan wahana antariksa Dragon milik SpaceX, yang mengangkut astronot dan perlengkapan NASA ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Tak lama kemudian, ketika Bill Ackman, miliarder pengelola dana lindung nilai, mengunggah di media sosial. "Kedua pria itu harus berdamai demi kebaikan negara kita yang hebat," ucap Ackman yang langsung ditanggapi Musk, "Anda tidak salah".
 

Baca juga: Ribut dengan Trump, Elon Musk akan Akhiri Program Pesawat Luar Angkasa AS


(Donald Trump dan Elon Musk bersitegang. Foto: Theguardian.com)
 

'Menang jadi arang, kalah jadi abu'


'Menang jadi arang, kalah jadi abu', itulah peribahasa yang tepat dalam menggambarkan perseteruan Trump dan Musk. Pasalnya, tokoh itu sama-sama saling menguntungkan bagi keduanya.

Bagi Musk, misalnya, perseteruan yang berkepanjangan dengan Trump bisa sangat merugikan. Perusahaan-perusahaannya, termasuk SpaceX, telah diuntungkan dari kontrak pemerintah senilai miliaran dolar dan siap menerima miliaran dolar lagi. Trump mengancam pada untuk mengakhiri kontrak-kontrak tersebut.

Perseteruan itu juga berisiko bagi Trump. Musk, orang terkaya di dunia, yang menghabiskan sekitar USD275 juta untuk membantu Trump terpilih pada 2024, telah berjanji untuk memberikan USD100 juta kepada kelompok-kelompok yang dikendalikan oleh tim presiden sebelum pemilihan paruh waktu 2026. Dana tersebut belum disalurkan dan sekarang sangat diragukan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)