Menteri Luar Negeri Sugiono. (Metrotvnews.com)
Willy Haryono • 22 October 2025 19:46
Jakarta: Menteri Luar Negeri Sugiono kembali menegaskan posisi Indonesia dalam merespons dinamika terbaru di Gaza. Ia menyampaikan bahwa Indonesia mendukung proses perdamaian yang sedang berlangsung, sekaligus menekankan pentingnya menjaga komitmen semua pihak yang terlibat agar kesepakatan gencatan senjata berjalan efektif.
“Kita sepakat untuk mencapai satu perdamaian di wilayah tersebut dan juga kita menyepakati bahwa perdamaian ini tidak mungkin terjadi jika masih ada pihak-pihak yang menodai kesepakatan tersebut,” ucap Menlu Sugiono di Istana Merdeka, Rabu, 22 Oktober 2025.
“Dari kedua kubu, dua belah pihak, dan saya kira upaya apapun untuk menjaga proses yang masih dalam tahap awal ini untuk bisa terlaksana dengan sebaik-baiknya. Saya kira posisi kita seperti itu,” sambungnya.
Pada 13 Oktober lalu, Presiden Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Sharm El-Sheikh yang digelar di Mesir.
Forum tersebut mempertemukan 35 pemimpin dunia untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian penghentian perang di Gaza.
Kehadiran Presiden Prabowo dalam KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh, menurut Menlu, menjadi bentuk nyata komitmen Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan perdamaian dunia.
Sebelumnya, Hamas dan Israel telah menyepakati fase pertama gencatan senjata pada 9 Oktober.
Kesepakatan mencakup penghentian peperangan selama dua tahun, pertukaran sandera, serta pembukaan kembali akses bantuan kemanusiaan.
Tahap kedua gencatan senjata dimulai setelah KTT Sharm El-Sheikh, dengan agenda pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza, pembentukan pasukan multinasional dan pelucutan senjata Hamas.
Indonesia sejak awal telah aktif dalam pembahasan proposal perdamaian Gaza bersama sejumlah menteri luar negeri di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York.
Namun, Menlu Sugiono juga menekankan fokus utama Indonesia tetap pada penghentian kekerasan dan pembukaan akses bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya menjaga momentum perdamaian agar tak dirusak oleh tindakan provokatif pihak mana pun.
Baca juga: Puji Prabowo yang Ingin Kirim Pasukan ke Gaza, Trump: Pemimpin Luar Biasa