Kebijakan B50 Diyakini Tak Ganggu Pasokan CPO untuk Minyak Goreng

Ilustrasi, minyak goreng kemasan MinyaKita. Foto: dok Biro Humas Kemendag.

Kebijakan B50 Diyakini Tak Ganggu Pasokan CPO untuk Minyak Goreng

Husen Miftahudin • 23 October 2025 18:53

Jakarta: Kementerian Perdagangan menilai kebijakan biodiesel 50 (B50) tidak mengganggu pasokan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) untuk minyak goreng sehingga diyakini tidak akan terjadi kelangkaan bahan pokok itu.

"Tidak, tidak (berpengaruh). Kita negara penghasil sawit terbesar di dunia dan CPO adalah salah satu produk turunan," ucap Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) Kemendag Iqbal Shoffan Shofwan ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis, 23 Oktober 2025.

Iqbal menyampaikan ketersediaan CPO di Indonesia tidak perlu dikhawatirkan. Sejak terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 18 Tahun 2024 tentang Minyak Goreng Sawit Kemasan dan Tata Kelola Minyak Goreng Rakyat, tutur Iqbal, Indonesia tidak pernah mengalami kelangkaan minyak goreng.

Lebih jauh, Iqbal juga menyampaikan minyak goreng memiliki lapisan-lapisannya tersendiri, ada minyak goreng premium, minyak goreng second brand atau merek yang kurang terkenal, serta MinyaKita. "Jadi, kalau ketersediaan CPO di Indonesia itu kita nggak perlu khawatir, ya," terang Iqbal.
 

Baca juga: Demi Indonesia Bebas Impor Solar, B50 Bakal Diterapkan di Semester II-2026


(Ilustrasi biodiesel. Foto: Dokumen Kementerian ESDM)
 

Mandatori B50 demi setop impor solar


Pemerintah berencana menerapkan mandatori B50 atau bahan bakar solar dengan campuran 50 persen bahan nabati (fatty acid methyl ester/FAME) yang bersumber dari CPO untuk menghentikan impor solar mulai 2026.

Terkait meningkatnya kebutuhan CPO, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan rencana pemangkasan ekspor CPO hingga 5,3 juta ton untuk mendukung penerapan wajib bahan bakar nabati jenis biodiesel B50 yang dicanangkan berjalan pada 2026.

Amran, saat jumpa pers selepas rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Kantor Presiden Istana Kepresidenan RI, menjelaskan program mandatori B50 membutuhkan CPO hingga 5,3 juta ton.

Dia menyebutkan produksi CPO Indonesia mencapai 46 juta ton per tahun. Dari jumlah itu, rata-rata 20 juta ton diolah di dalam negeri, dan sebanyak 26 juta ton CPO diekspor keluar negeri.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)