Hilirisasi dan Belanja Modal Dorong Investasi Asing RI

Jakarta: Total investasi asing langsung (PMA) yang masuk ke Indonesia pada 2025 diperkirakan mencapai Rp880 triliun-Rp930 triliun. Perkiraan ini mendekati realisasi 2024, seiring kuatnya kinerja paruh pertama tahun ini.

Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede menilai akumulasi PMA Semester I-2025 yang mencapai Rp432,6 triliun menjadi pijakan positif. Angka ini lebih tinggi dibanding periode yang sama 2024 sebesar Rp363,3 triliun.

Menurut Josua, pipeline hilirisasi mineral serta belanja modal pemerintah mendorong komponen investasi dalam pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025. “Ada risiko penurunan bila ketidakpastian global bertahan,” ujar dia.
 

Baca: Memahami Investasi Leher ke Atas: Jenis, Cara, dan Contoh Praktis

Peta investasi kuartal II menunjukkan kombinasi basis sumber daya dan jasa penunjang industri. Subsektor terbesar meliputi industri logam dasar (USD3,6 miliar), pertambangan (USD1,3 miliar), jasa lainnya (USD1,1 miliar), kawasan industri/perumahan, serta kimia-farmasi.

5 negara utama penyumbang PMA

Lima negara utama penyumbang PMA masih didominasi Singapura, Hong Kong, Tiongkok, Amerika Serikat, dan Malaysia. “Ini mengindikasikan minat berkelanjutan pada rantai pasok ASEAN, logistik, dan telekomunikasi,” kata Josua.

Ia menekankan, investasi asing tetap menjadi motor utama akselerasi pertumbuhan ekonomi. Porsi PMA pada Semester I-2025 tercatat 45,9 persen dari total realisasi investasi, mencerminkan peran kunci modal asing dalam pembentukan modal tetap bruto (PMTB).