Ilustrasi, bendera Inggris. Foto: Unsplash.
London: Kantor Statistik Nasional melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris naik sebesar 0,3 persen di kuartal kedua 2025. Pertumbuhan ekonomi April-Juni 2025 ini melambat dari kenaikan 0,7 persen yang tercatat pada kuartal pertama.
Melansir
Xinhua, Jumat, 15 Agustus 2025, sektor konstruksi mengalami pertumbuhan sebesar 1,2 persen dan menjadikannya kontributor utama dalam
pertumbuhan ekonomi dari tiga sektor yang ada selama periode tersebut.
Di sektor konstruksi, tercatat kenaikan yang signifikan dari pekerjaan infrastruktur baru dan perbaikan serta pemeliharaan perumahan swasta.
(Ilustrasi. Foto: Freepik)
Perdagangan eceran dan grosir melempem
Sektor jasa menghasilkan kenaikan 0,4 persen dari pemrograman komputer dan layanan kesehatan yang menjadi faktor utama pertumbuhan. Di sisi lain, perdagangan eceran dan grosir mengalami penurunan. Dalam produksi industri terjadi kenaikan kontraksi sebesar 0,3 persen pada periode April sampai Juni.
"Terlihat pertumbuhan yang lebih baik dari perkiraan awal tahun, mayoritas terjadi karena penimbunan stok menjelang tarif AS. Namun, beban pajak dalam negeri sama dengan kondisi perdagangan global yang tidak pasti dan menjadi lingkungan yang sangat menantang bagi usaha kecil dan menengah di
Inggris pada kuartal kedua," ungkap Manajer Riset British Chambers of Commerse Stuart Morrison.
Pada laporan terbaru, EY ITEM Club memperkirakan ketidakpastian dalam ekonomi global, ditambah dengan adanya kebijakan fiskal yang ketat dan pasar tenaga kerja yang melemah, akan menjadi beban dalam momentum ekonomi Inggris. Mereka memprediksi pertumbuhan ekonomi negara tersebut akan tetap lemah hingga 2027. (
Aulia Rahmani Hanifa)