Ilustrasi, grafik kenaikan harga bitcoin. Foto: Freepik.
Jakarta: Harga bitcoin kembali menunjukkan tren positif, merangsek naik dan menembus level Rp1,4 miliar. Bitcoin diperdagangkan di kisaran USD84 ribu, naik dari level di bawah USD77 yang terlihat akhir pekan lalu.
Melansir laman
Investopedia, kenaikan ini terjadi meskipun volume perdagangan kripto telah menurun. Para analis menilai, penurunan volume perdagangan disebabkan oleh ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump. Ketidakpastian ini menekan selera risiko investor.
Meskipun demikian, para analis optimis penurunan
bitcoin dan saham terkait kripto tidak separah penurunan yang terjadi pada 2022. Hal ini menunjukkan bahwa kelas aset ini telah matang dan menjadi lebih tangguh.
Beberapa saham terkait kripto juga diperdagangkan lebih rendah hari ini, namun penurunannya tidak signifikan. Kenaikan harga bitcoin ini menunjukkan bahwa minat investor terhadap aset kripto masih tinggi, meskipun di tengah ketidakpastian ekonomi global.
(Ilustrasi. Foto: dok KBI)
Risiko tinggi
Bitcoin adalah mata uang digital terdesentralisasi yang menggunakan kriptografi untuk mengamankan transaksi dan mengontrol penciptaan unit baru. Bitcoin diciptakan oleh Satoshi Nakamoto, seorang tokoh anonim, dan diperkenalkan pada 2008.
Sistem bitcoin dirancang untuk beroperasi tanpa otoritas pusat atau bank, dan dirancang agar transaksi dapat diverifikasi oleh pengguna jaringan dan disimpan dalam buku besar publik yang didistribusikan.
Penting untuk dicatat
investasi di bitcoin dan aset kripto lainnya memiliki risiko yang tinggi. Harga bitcoin sangat fluktuatif dan bisa turun secara drastis dalam waktu singkat.
Sebelum berinvestasi di aset kripto, pastikan Anda telah memahami risiko yang terkait dengannya dan memiliki rencana investasi yang matang. (
Laura Oktaviani Sibarani)