Lokasi penambangan pasir di aliran Sungai Besuk Kobokan/Dok. Pemkab Lumajang.
Daviq Umar Al Faruq • 24 November 2025 15:26
Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Bupati Lumajang Nomor 500.10.2.3/1/427.14/2025 yang mewajibkan pemilik izin usaha pertambangan dan pekerja tambang menghentikan aktivitas hingga kondisi dinyatakan aman.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menegaskan komitmennya terhadap keselamatan warga. “Ini musim bencana, status awas. Saya sudah melarang aktivitas pertambangan. Semeru ini enggak main-main. Seluruh pengawasan dilakukan bersama BNPB dan Kapolri. Keselamatan masyarakat tetap utama,” ujarnya, Senin, 24 November 2025.
Sekretaris Daerah Lumajang, Agus Triyono, menjelaskan bahwa pemkab berkoordinasi dengan PVMBG, BPBD, TNI-Polri, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan keputusan berbasis data dan analisis ilmiah.
“Penambangan akan dibuka kembali hanya setelah kondisi Semeru dinyatakan aman oleh pihak berwenang,” tegas Agus.
Selain menghentikan kegiatan tambang, pemkab memprioritaskan penanganan warga terdampak erupsi, khususnya di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Aktivitas vulkanik telah merusak lahan pertanian dan memengaruhi mata pencaharian masyarakat.
Pemerintah daerah memastikan pendataan, pemantauan, dan rencana pemulihan ekonomi dilakukan secara terkoordinasi agar warga yang kehilangan penghasilan tetap mendapat perhatian.
.jpeg)
Erupsi Gunung Semeru. Dok: PVMBG
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan hingga Senin pagi, 24 November 2025, Gunung Semeru masih berada pada status Level IV. Dalam laporan pengamatan periode 00.00–06.00 WIB, tercatat 44 gempa letusan, satu gempa hembusan, dan tiga gempa tektonik jauh.
Pengamatan visual menunjukkan asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas sedang, menjulang setinggi 500–1.000 meter dari puncak. Namun, puncak gunung sebagian besar tertutup kabut.
PVMBG menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap rekomendasi keselamatan, terutama bagi warga di sepanjang Daerah Aliran Sungai yang menjadi jalur luncuran awan panas dan lava. Masyarakat diimbau terus memantau informasi resmi dari PVMBG dan BPBD setempat.