Ilustrasi: Personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sedang melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir rob di Bandar Lampung. ANTARA/HO-BPBD Bandarlampung
Silvana Febiari • 20 November 2025 18:19
Bandar Lampung: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung memperkuat patroli wilayah pesisir. Langkah ini diambil guna mengantisipasi dampak banjir rob seperti yang diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Kami akan memperkuat patroli di wilayah pesisir, untuk mengantisipasi dampak dari banjir rob," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung Idham Basyar Saputra, dikutip dari Antara, Kamis, 20 November 2025.
Dia mengatakan bahwa sesuai dengan prediksi dari BMKG, dimungkinkan akan kembali terjadi rob. Oleh karena itu, antisipasi terkait hal tersebut sudah disiapkan sejak dini.
"Prediksi BMKG itu pada 21 sampai 24 November terjadi rob. Biasanya wilayah terkena itu di pesisir, seperti Bumi Waras, Panjang dan sejumlah wilayah lainnya," jelas Idham.
Dia pun menyampaikan bahwa BPBD Bandar Lampung telah menyiagakan setidaknya 25 sampai 30 personel. Mereka akan terus berpatroli untuk melaporkan situasi terkini hingga membantu masyarakat terdampak rob.
"Kami siap siagakan setiap harinya 25 hingga 30 personel. Nanti mereka akan setiap hari lakukan patroli di wilayah pesisir," tuturnya.
Sekretaris BPBD Kota Bandar Lampung Edy Susanto menambahkan bahwa pihaknya telah meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi terhadap potensi bencana. Terutama di wilayah pesisir yang memiliki risiko tinggi terhadap tsunami dan
bencana alam lainnya.
"Kami telah melakukan kajian risiko bencana dan mitigasi, salah satunya potensi
tsunami di lima kecamatan pesisir yang memiliki risiko cukup besar,” katanya.

Ilustrasi banjir. Metrotvnews.com/Khairunnisa Puteri M
Sebagai langkah konkret, BPBD telah memasang rambu-rambu evakuasi di sejumlah titik di lima kecamatan pesisir. Pihaknya pun memberikan edukasi kesiapsiagaan kepada masyarakat tentang langkah-langkah yang harus dilakukan apabila terjadi bencana.
“Kami sudah melakukan mitigasi kepada warga terkait cara mempersiapkan diri menghadapi bencana. Edukasi juga diberikan tidak hanya kepada masyarakat tetapi juga di sekolah-sekolah dasar dan menengah, karena anak-anak perlu tahu apa yang harus dilakukan jika bencana terjadi,” ujarnya.