Optimalkan SDA, Hilirisasi Digencarkan

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu/Istimewa

Optimalkan SDA, Hilirisasi Digencarkan

M Sholahadhin Azhar • 26 January 2025 02:18

Jakarta: Pemerintah berupaya memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam (SDA) Indonesia. Hilirisasi disebut menjadi kunci penting optimalisasi itu.

"Hilirisasi adalah kunci untuk memastikan sumber daya alam Indonesia dimanfaatkan secara optimal," kata Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu, dalam keterangan yang dilansir Minggu, 26 Januari 2025.

Hal tersebut diungkap Todotua saat meresmikan groundbreaking smelter timah dengan investasi Rp1,2 triliun di Batam. Menurut Todotua, proyek itu menjadi kunci penting hilirisasi di Indonesia, yang ditargetkan sebagai produsen timah terbesar kedua di dunia pada 2045.

"Tidak hanya sebagai komoditas mentah, tetapi sebagai produk dengan nilai tambah tinggi yang berdaya saing global," kata Todotua.
 

Baca: Hilirisasi Nikel Perlu Diarahkan Menuju Industri Hijau

Proyek senilai Rp 1,2 triliun itu kata Todotua mencakup pembangunan fasilitas tin chemical oleh PT Batam Timah Sinergi (BTS) dan fasilitas tin solder oleh PT Tri Charislink Indoasia (TCI). Keduanya merupakan anak usaha PT Cipta Persada Mulia (CPM).

Dengan nilai investasi dan modal kerja tahap awal tersebut, fasilitas proyek itu dirancang untuk menjadi salah satu pusat hilirisasi timah terbesar di dunia. Todotua menyebut groundbreaking kali ini menjadi momen penting dalam transformasi industri timah nasional.

Menurut Todotua PT Cipta Persada Mulia memiliki peran strategis dalam industri timah nasional. Aktivitas perusahaan mencakup kegiatan pertambangan bijih timah melalui Izin Usaha Pertambangan (IUP) serta produksi tin ingot di smelter miliknya.

"Produk tin ingot tersebut kemudian diolah lebih lanjut oleh BTS untuk produksi tin chemical dan oleh TCI untuk pengembangan tin solder serta tin heat stabilizer," ungkap Todotua.

Groundbreaking BTS dilakukan untuk mendukung pembangunan fasilitas tin chemical yang saat ini memasuki tahap awal pengerjaan lahan konstruksi. Sementara itu, TCI sudah memasuki tahap commissioning dan produksi penuh.

Proyek ini sejalan dengan Roadmap Hilirisasi Nasional yang menargetkan Indonesia menjadi produsen timah terbesar kedua di dunia pada 2045. Selain menciptakan fasilitas produksi berkelas dunia, proyek ini diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ekosistem industri, terutama di wilayah Kepulauan Riau.

"Indonesia, sebagai negara dengan cadangan timah terbesar kedua di dunia, harus mampu memanfaatkan sumber daya ini secara optimal untuk meningkatkan nilai tambahnya. Hilirisasi komoditas timah di Indonesia diperlukan untuk dapat menyerap produksi tin ingot dalam negeri serta mengembangkan industri hilir yang memiliki potensi pasar global yang tinggi," tambah Wamen Todotua.

Selain mendukung hilirisasi, proyek ini juga mendukung pemerataan pembangunan industri ke luar Pulau Jawa. Lokasi strategis Kota Batam yang dekat dengan jalur perdagangan internasional, ditambah dengan infrastruktur logistik yang memadai, memberikan keunggulan dalam efisiensi ekspor-impor komponen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)