Trump Mengatakan Bodoh jika Tidak Menerima Hadiah Pesawat dari Qatar

Presiden AS Donald Trump dihadiahi pesawat Boeing 747-8 dari Qatar. Foto: The New York Times

Trump Mengatakan Bodoh jika Tidak Menerima Hadiah Pesawat dari Qatar

Fajar Nugraha • 13 May 2025 18:05

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menepis kekhawatiran etis tentang rencananya untuk menerima pesawat sebagai hadiah dari keluarga kerajaan Qatar. Trump mengatakan bahwa akan ‘bodoh’ jika menolak tawaran yang menguntungkan tersebut.

Pesawat mewah senilai USD400 juta atau sekitar Rp1,6 triliun, yang akan diperlengkapi untuk berfungsi sebagai Air Force One, akan menjadi salah satu hadiah paling berharga yang pernah diterima oleh pemerintah AS.

Berita tentang tawaran tersebut langsung menuai kritik dari Partai Demokrat dan pendukung pemerintahan yang baik, yang memperingatkan bahwa itu adalah konflik kepentingan yang dapat memengaruhi keputusan presiden.
 

Baca: Trump Terima Hadiah Pesawat Boeing 747 dari Qatar sebagai Air Force One.


Trump mengatakan pesawat Boeing 747-8 pada akhirnya akan disumbangkan ke perpustakaan kepresidenannya -,sebuah tempat penyimpanan yang menyimpan materi penelitian dari pemerintahannya,- dan bahwa ia tidak berencana untuk menggunakannya untuk alasan pribadi setelah meninggalkan jabatan.

"Saya pikir itu adalah isyarat yang hebat dari Qatar. Saya sangat menghargainya. Saya tidak akan pernah menolak tawaran semacam itu," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih sebelum berangkat untuk perjalanan ke Timur Tengah, seperti dikutip The New York Times, Selasa 13 Mei 2025.

"Maksud saya, saya bisa menjadi orang bodoh yang mengatakan, 'Tidak, kami tidak menginginkan pesawat terbang yang sangat mahal dan gratis,'" kata Trump.

Presiden dari Partai Republik itu mengaitkan tawaran itu dengan rasa terima kasih atas bantuan AS dalam membela negara-negara di kawasan itu termasuk Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, yang semuanya merupakan persinggahan dalam rencana perjalanannya minggu ini.

Trump juga mengatakan bahwa menerima tawaran itu adalah keputusan yang praktis, dan bahwa ia kecewa karena Boeing membutuhkan waktu lama untuk mengirimkan pesawat Air Force One baru yang dipesannya selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden.

Kritikus tawaran itu mengatakan bahwa tawaran itu tidak etis dan kemungkinan besar inkonstitusional.

Senator Demokrat Brian Schatz, Chris Murphy, Cory Booker, dan Chris Coons mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penerimaan Trump atas hadiah semacam itu akan menciptakan konflik kepentingan yang jelas, menimbulkan pertanyaan keamanan nasional yang serius, dan mengundang pengaruh asing.

Perwakilan AS Joe Courtney dari Connecticut, anggota senior Demokrat di Subkomite Kekuatan Laut dan Proyeksi Angkatan Laut DPR, mengatakan hal itu akan mengganggu upaya Angkatan Udara untuk mempercepat pengiriman armada Air Force One yang sebenarnya.

Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan rincian hukum seputar sumbangan ke Departemen Pertahanan masih digodok dan bahwa pemerintahan Trump tidak khawatir tentang apa yang mungkin diminta Qatar sebagai imbalannya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)