Polda Sulsel Siagakan 2.255 Personel Kawal May Day

Ratusan buruh di depan Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan menggelar aksi unjuk rasa, Kamis 1 Mei 2025. Metrotvnews.com/ Muhammad Syawaluddin.

Polda Sulsel Siagakan 2.255 Personel Kawal May Day

Muhammad Syawaluddin • 1 May 2025 14:54

Makassar: Sebanyak 2.255 personel gabungan diturunkan untuk mengamankan unjuk rasa hari buruh di Kota Makassar. Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Rusdi Hartono, mengatakan khusus pengamanan aksi unjuk rasa di Kota Makassar pihaknya menurunkan ribuan personel gabungan. 

"Untuk di Kota Makassar, kita lakukan apel ini ada 2.255 personil TNI, Polri siap melaksanakan penanganan kegiatan May Day khususnya di Kota Makassar," katanya di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 1 Mei 2025. 
 

Baca: Hari Buruh, Puan Tegaskan Dukung Mewujudkan Negara Kesejahteraan
 
Dia mengatakan ribuan personel gabungan dari TNI dan Polri tersebut disebarkan di berbagai titik aksi unjuk rasa yang ada di Kota Makassar seperti di Kantor DPRD Sulawesi Selatan, Fly Over Makassar, dan kantor Disnakertrans Sulawesi Selatan, serta kantor Gubernur Sulawesi Selatan.

"Ada tiga titik yang akan kemungkinan yang akan digunakan oleh saudara-saudara kita serikat pekerja dan serikat buruh mudah-mudahan tiga titik itu bisa berjalan dengan baik," ungkapnya.

Ia berharap aksi unjuk rasa di momen Hari Buruh Internasional tersebut bisa berjalan dengan aman dan damai. Meski begitu pihaknya telah siap dengan segala kemungkinan yang terjadi.

"Peralatan untuk penindakan huru-hara kita sudah siap semua, dari kondisi aman kita siap, kondisi kritis, serta kondisi anarkis pun TNI, Polri siap menghadapi itu semua," tegasnya. 

Di hari buruh internasional sendiri ratusan buruh yang ada di Kota Makassar menggelar aksi unjuk rasa. Mereka  meminta kepada pemerintah agar ada aturan terkait perlindungan tenaga kerja atau buruh.

Karena selama ini PHK terhadap buruh banyak terjadi secara sepihak oleh para perusahaan. 

Selain itu, mereka juga meminta segera membuat Undang-undang ketenagakerjaan yang mencerminkan keadilan bagi semuanya. 

Kemudian ratusan buruh itu juga mendesak agar mewujudkan upah nasional tanpa membeda-bedakan wilayah/daerah, mereka menolak politik upah murah.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)