Kepala Daerah Ditantang Tekan Angka Kemiskinan Ekstrem

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar. Dokumentasi/Istimewa

Kepala Daerah Ditantang Tekan Angka Kemiskinan Ekstrem

Ahmad Mustaqim • 25 February 2025 17:32

Magelang: Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar mengatakan pemerintah tengah berupaya keras untuk mengatasi kemiskinan ekstrem. Sejumlah kebijakan juga terus diperkuat seperti penyaluran bantuan sosial (bansos), memperluas pembukaan lapangan pekerjaan, pemberian subsidi energi bagi kalangan yang membutuhkan, dan meningkatkan layanan sosial.

"Karena itu mari para kepala daerah, kita bahu-membahu bersatu padu untuk mempercepat penanganan," kata Muhaimin saat mengisi Retret Kepala Daerah 2025 di Lembah Tidar Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Selasa, 25 Februari 2025. 

Lelaki yang karib disapa Cak Imin ini mengatakan lembaga yang dipimpin mendapatkan tugas besar mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan pemerataan kesejahteraan. Meski berat, ia mengaku optimistis dengan kerja sama semua pihak, khususnya pemerintah pusat dan daerah, langkah yang dijalankan dapat terealisasikan dengan baik.

"Karena ini program nasional, saya dan bapak/ibu kepala daerah tentu harus memiliki kebersamaan agar target graduasi, menaikkan kelas dari kemiskinan menuju berdaya (dapat tercapai)," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini. 

Baca: 

Mensos Target Nol Kemiskinan Ekstrem di 2026


Mengutip laman Kemenko PMK, data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024, menyebut angka kemiskinan di Indonesia sebesar 9,03 persen. Angka ini diklaim telah mengalami penurunan sebesar 0,33 persen dari semula pada Maret 2023 angka kemiskinan sebesar 9,36 persen. Angka kemiskinan 9,03 persen ini merupakan angka terendah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. 

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan upaya swasembada pangan perlu menjadi perhatian semua pihak. Persoalan pangan turut berkaitan dengan kemiskinan ekstrem. Menurut dia, swasembada pangan menjadi hal krusial lantaran dapat memicu krisis berkepanjangan apabila tidak ditangani dengan benar.

"Manakala terjadi krisis pangan itu akan melompat krisis politik dan konflik sosial terjadi, sehingga Bapak Presiden memerintahkan pada kami. Pada saat kami dilantik, dipanggil oleh beliau (Presiden Prabowo), 'Pak Mentan tolong capai swasembada (pangan)'," ujarnya.

Amran menyebut, pihaknya telah melakukan berbagai langkah strategis dalam mewujudkan swasembada pangan. Saat sejumlah daerah di Indonesia dilanda El Nino, pihaknya bekerja sama dengan jajaran TNI/Polri untuk melakukan pompanisasi ke sejumlah lahan pertanian yang terdampak kekeringan. 

"Sebuah usaha tidak pernah bisa berhasil tanpa kolaborasi, tanpa bupati, tanpa gubernur, tanpa wali kota," kata dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)