Dialog Lintas Komunitas Dorong Kerja Sama Ekonomi Halal dan Perdamaian

Co-Founder 5P Global Movement, Arsjad Rasjid, kembali menegaskan pentingnya tiga pilar utama dalam kunjungannya ke Kairo. Dok. Istimewa

Dialog Lintas Komunitas Dorong Kerja Sama Ekonomi Halal dan Perdamaian

M Rodhi Aulia • 16 May 2025 21:00

Jakarta: Co-Founder 5P Global Movement, Arsjad Rasjid, kembali menegaskan pentingnya tiga pilar utama dalam kunjungannya ke Kairo, yakni toleransi, perdamaian, dan ekonomi umat. Dialog yang berlangsung bersama para pemuka agama dan komunitas diaspora menegaskan bahwa solusi atas tantangan global harus berakar pada nilai-nilai kemanusiaan.

Dalam pertemuan hangat dengan Syeikh Usamah Al-Sayyid Azhari, Menteri Wakaf Mesir sekaligus salah satu dari 500 tokoh Muslim dunia, Arsjad membahas pentingnya membangun perdamaian berkelanjutan. Ia menilai pendekatan people to people diplomacy sebagai kunci utama untuk menjembatani perbedaan antarnegara.

“Nilai-nilai 5P—Peace, Prosperity, People, Planet, dan Partnership—menjadi dasar pendekatan kami dalam membangun kerja sama,” ujar Arsjad yang dikutip, Jumat, 16 Mei 2025.

Nilai kemanusiaan menurutnya harus menjadi fondasi utama dalam menciptakan stabilitas di tengah kompleksitas tantangan global saat ini.

Baca juga: BKSAP Ajak Semua Pihak Perkuat Kolaborasi untuk Bantu Gaza

Pembahasan dialog kemudian mengarah pada penguatan jejaring antar komunitas yang diyakini dapat diperkuat melalui program pertukaran pelajar, lokakarya lintas iman, dan kegiatan budaya bersama. Dalam konteks ini, masjid dan lembaga keagamaan dianggap memiliki peran strategis sebagai pusat dialog dan rekonsiliasi.

Dalam sesi diskusi dengan Ketua Majelis Sufi Tertinggi Mesir, Dr. Abdel Hady El Kassaby, Arsjad menyoroti peluang membangun ekosistem ekonomi halal yang komprehensif di kawasan Timur Tengah. Ia menegaskan kolaborasi antara Indonesia dan Mesir mampu memberikan nilai tambah signifikan bagi pasar halal global.

“Dengan menyelaraskan sumber daya dan kapabilitas kedua negara, kita tidak sekadar mengekspor produk halal Indonesia, tapi juga menciptakan ekosistem halal yang memperkuat daya saing kawasan,” tutur Arsjad Rasjid.

Optimisme juga ditunjukkan dalam interaksinya dengan mahasiswa Universitas Al Azhar, Cairo, dan anggota Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir. Dalam kesempatan tersebut, Arsjad memperkenalkan program Rumah Wirausaha Masjid yang telah berjalan sebagai pilot project di 161 masjid di Indonesia.

“Lebih dari 500 pelaku usaha mikro meraih peningkatan pendapatan rata-rata 32?rkat pelatihan intensif dan pendampingan kami,” kata Arsjad.

Program ini diharapkan dapat diterapkan secara luas di komunitas mahasiswa dan diaspora untuk mencetak generasi pengusaha Muslim baru.

Para pelajar didorong memanfaatkan jaringan global dan solidaritas komunitas demi mengembangkan potensi ekonomi umat. Masjid pun tidak lagi dilihat hanya sebagai tempat ibadah, melainkan sebagai pusat inovasi dan kesejahteraan yang mampu menggerakkan perubahan sosial.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Rodhi Aulia)