Tragedi Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Menag: Pesantren Wajib Dibangun Sesuai Standar

Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, meninjau Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo. (Metrotvnews.com/Amal)

Tragedi Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Menag: Pesantren Wajib Dibangun Sesuai Standar

Amaluddin • 30 September 2025 18:39

Sidoarjo: Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap pembangunan fisik pondok pesantren pascaruntuhnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Menurutnya, tragedi ini menjadi pelajaran berharga, agar ke depan seluruh proses pembangunan pesantren mengacu pada standar konstruksi yang berlaku.

“Ini pembelajaran buat kita semua, terutama di lingkungan pondok pesantren. Saya selaku Menteri Agama akan memberikan perhatian khusus tentang pembangunan fisik pesantren agar sesuai standar yang berlaku,” kata Nasaruddin, saat meninjau lokasi, Selasa sore, 30 September 2025.

Nasaruddin menyebut banyak pondok pesantren yang dibangun dengan cara tradisional, tanpa pengawasan teknis memadai. “InsyaAllah ke depan kita akan menciptakan suatu kondisi bagaimana pembangunan pondok pesantren itu sesuai standar pemerintah. Kita sudah punya aturannya, tinggal bagaimana dipatuhi,” kata Nasaruddin

Baca juga: 

Keluarga Santri Terus Berdatangan ke Posko Musala Ponpes Ambruk Sidoarjo


Nasaruddin mengimbau masyarakat untuk memperhatikan aspek keselamatan dalam setiap pembangunan. Tidak hanya pesantren, tetapi juga sekolah, madrasah, hingga fasilitas umum lainnya.

“Musibah ini menjadi pengingat bahwa keselamatan harus jadi prioritas,” ujar Nasaruddin.

Peristiwa ambruknya bangunan pondok pesantren ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB pada Senin, 29 September 2025. Suara keras dari runtuhnya bangunan musala sempat membuat panik warga sekitar, bahkan banyak yang mengira terjadi gempa bumi. 

Bangunan yang ambruk diketahui merupakan musala asrama santri putra yang sedang dalam tahap renovasi. Diduga, konstruksi tidak mampu menahan beban tambahan pembangunan lantai lima, sehingga runtuh secara tiba-tiba.

Hingga H+1 operasi SAR, sebanyak 11 santri berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dari balik reruntuhan beton musala. Beberapa hanya mengalami luka ringan, namun sebagian lainnya harus mendapat penanganan medis intensif.

Lebih dari 25 unsur SAR gabungan dikerahkan dalam operasi ini. Personel terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI-Polri, Damkar, PMI, relawan ormas, hingga kelompok rescue masyarakat. Mereka bekerja sepanjang malam dengan dukungan peralatan ekstrikasi, drone termal, serta suplai medis darurat untuk mempercepat proses pencarian.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)