Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 16 November 2025 12:43
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa ia telah memutuskan langkah potensial terkait Venezuela, namun menolak membeberkan detailnya kepada wartawan saat dirinya berada di pesawat Air Force One.
“Saya tidak bisa memberi tahu Anda apa yang akan dilakukan, tetapi saya sudah memutuskan,” kata Trump ketika ditanya mengenai rencana selanjutnya. Ia menambahkan bahwa AS telah mencatat “banyak kemajuan” dalam menekan peredaran narkotika yang dikaitkan dengan Venezuela.
Dikutip dari Antara, Minggu, 16 November 2025, Trump mengatakan upaya Washington untuk mengekang perdagangan narkoba menunjukkan hasil, namun mengakui masih ada tantangan besar dari negara-negara tetangga.
“Kita punya masalah Meksiko. Kita punya masalah Kolombia… Narkoba yang masuk ke negara kita sangat melambat, seperti yang bisa Anda bayangkan,” ujarnya.
Dalam dua bulan terakhir, militer AS telah melakukan serangan mematikan terhadap sedikitnya 21 kapal yang diklaim mengangkut narkoba dari Amerika Selatan, meski AS tidak memberikan bukti bahwa kapal-kapal tersebut terlibat dalam penyelundupan.
Serangan itu mengakibatkan sekitar 80 kematian. Venezuela menanggapi dengan mengerahkan unit militer dan milisi sipil di seluruh negeri.
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth pada Kamis lalu mengumumkan peluncuran misi baru bernama “Operasi Southern Spear,” yang ditujukan untuk memberantas apa yang disebutnya “teroris narkotika di belahan bumi kita.”
“Presiden Trump memerintahkan tindakan, dan Departemen Perang sedang melaksanakannya,” tulis Hegseth di platform X.
Istilah “Departemen Perang” merupakan sebutan alternatif bagi Departemen Pertahanan AS, meski belum disetujui secara resmi oleh Kongres.
Laporan media pada hari yang sama menyebut Trump telah menerima paparan opsi operasi militer di Venezuela, termasuk kemungkinan serangan darat, dari para pejabat senior dalam pertemuan di Gedung Putih.
Hegseth, Ketua Kepala Staf Gabungan Dan Caine, serta sejumlah pejabat tinggi dilaporkan memberikan penjelasan kepada presiden mengenai opsi militer untuk beberapa hari ke depan.
Baca juga: Terancam Diinvasi, Presiden Venezuela Desak AS Hindari 'Perang Abadi'