Terancam Diinvasi, Presiden Venezuela Desak AS Hindari 'Perang Abadi'

Presiden Venezuela Nicolás Maduro. 15 September 2025. EFE/Miguel Gutiérrez

Terancam Diinvasi, Presiden Venezuela Desak AS Hindari 'Perang Abadi'

Riza Aslam Khaeron • 15 November 2025 13:27

Caracas: Presiden Venezuela Nicolás Maduro menyerukan rakyat Amerika Serikat untuk bersatu dengan Venezuela demi perdamaian di kawasan Amerika, di tengah meningkatnya ketegangan antara Caracas dan Washington.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam wawancara eksklusif dengan CNN di sela-sela aksi massa pemuda Venezuela di Caracas pada Kamis, 13 November 2025.

"Bersatulah demi perdamaian (di kawasan Amerika). Cukup sudah perang abadi. Cukup sudah perang yang tidak adil. Tidak lagi Libya. Tidak lagi Afghanistan," ujar Maduro dalam bahasa Spanyol, seperti dikutip CNN.

Ketegangan meningkat setelah Amerika Serikat mengerahkan lebih dari selusin kapal perang, termasuk kapal induk USS Gerald R. Ford, ke kawasan Karibia. Militer AS menyatakan pengerahan itu bertujuan untuk memerangi jalur penyelundupan narkotika dari Venezuela.

Namun pemerintah Venezuela meyakini langkah tersebut adalah upaya tersembunyi untuk menggulingkan rezim Maduro.

Saat ditanya apakah ia khawatir dengan potensi agresi langsung dari AS, Maduro tak menjawab secara eksplisit. Ia hanya menegaskan bahwa dirinya fokus memerintah dengan damai dan menjaga stabilitas di dalam negeri.

Kepada Presiden AS Donald Trump, Maduro menyampaikan pesan singkat dalam bahasa Inggris: "Yes peace, yes peace."

Sinyal invasi juga terlihat dari peningkatan aktivitas militer AS yang disebut sebagai yang terbesar sejak invasi Panama tahun 1989.

CNN mencatat bahwa AS telah mengerahkan sekitar 15.000 personel ke kawasan Karibia dan telah melakukan sedikitnya 20 serangan terhadap kapal-kapal yang diduga terlibat dalam perdagangan narkoba di Karibia dan Pasifik, menewaskan sekitar 80 orang.
 

Baca Juga:
Trump Diberi Arahan Terbaru Terkait Opsi Serangan Militer ke Venezuela

Sebagai tanggapan, Venezuela telah mengerahkan kekuatan militer secara besar-besaran, termasuk satuan milisi sipil. Latihan perang dilakukan di berbagai wilayah untuk menghadapi potensi ancaman.

Gambar satelit yang diambil pada 10 November juga memperlihatkan adanya pemasangan penghalang anti-kendaraan lapis baja di Jalan Raya Caracas-La Guaira yang menghubungkan ibu kota dengan garis pantai.

Menurut CNN, pemerintahan Trump dilaporkan tengah mempertimbangkan serangan terhadap jalur distribusi kokain di wilayah Venezuela, meski belum ada landasan hukum resmi yang mendukung aksi militer di dalam negeri tersebut.

Namun laporan menyebutkan bahwa upaya untuk menyusun justifikasi hukum sedang dipertimbangkan oleh sejumlah pejabat di Washington.

Maduro mengklaim bahwa kekuatan sukarelawan sipil Venezuela kini telah mencapai lebih dari 8 juta orang, di samping 123.000 anggota militer konvensional dari Angkatan Bersenjata Nasional Bolivarian.

Meski demikian, sejumlah analis meragukan angka tersebut serta kesiapan pasukan tersebut dalam menghadapi konflik militer berskala besar.

Seruan Maduro untuk menghindari "perang abadi" datang sebagai peringatan keras di tengah meningkatnya spekulasi tentang kemungkinan invasi militer AS ke Venezuela, yang dapat mengulang tragedi intervensi berkepanjangan seperti yang terjadi di Afghanistan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)