Sejumlah Faksi Palestina Tolak Pengerahan Pasukan Multinasional di Gaza

Kerusakan akibat serangan israel di Jalur Gaza. (Anadolu Agency)

Sejumlah Faksi Palestina Tolak Pengerahan Pasukan Multinasional di Gaza

Willy Haryono • 17 November 2025 15:15

Gaza: Berbagai faksi perlawanan Palestina mengecam proposal Amerika Serikat (AS) untuk mengerahkan pasukan multinasional di Gaza, menyebut langkah tersebut sebagai upaya memaksakan kendali eksternal atas wilayah Palestina.

Pernyataan bersama ini dikeluarkan menjelang voting Dewan Keamanan PBB mengenai implementasi fase kedua rencana perdamaian Gaza pada Senin, 17 November 2025.

Dalam pernyataannya, faksi-faksi Palestina menilai rencana AS mengabaikan kedaulatan Palestina karena dianggap mengalihkan administrasi Gaza kepada badan supranasional. Mereka juga menolak mekanisme bantuan kemanusiaan yang dikelola pihak asing dan menegaskan bahwa penyaluran bantuan harus tetap melalui lembaga Palestina serta UNRWA.

Selain itu, dilansir dari laman Anadolu, Senin, 17 November 2025, mereka menentang klausul pelucutan senjata karena dianggap meniadakan hak rakyat Palestina untuk melawan pendudukan Israel.

Syarat alternatif dan dukungan

Sebagai alternatif, Palestina meminta agar setiap bentuk kehadiran internasional berada sepenuhnya di bawah mandat PBB dengan koordinasi eksklusif bersama lembaga resmi Palestina. Kehadiran tersebut harus dibatasi pada perlindungan warga sipil dan distribusi bantuan tanpa adanya pangkalan internasional atau keterlibatan militer asing.

Faksi-faksi tersebut juga menyatakan dukungan terhadap kerangka Arab-Islam yang mengusulkan administrasi Gaza diserahkan kepada komite teknokrat independen Palestina, pembentukan mekanisme internasional untuk memastikan akuntabilitas pelanggaran Israel, serta penegasan prinsip kesatuan tanah, rakyat, dan perjuangan berdasarkan kehendak bebas Palestina.

Dalam konteks internasional, rencana AS mencakup penempatan pasukan multinasional dan peta jalan menuju pembentukan negara Palestina. Sementara gencatan senjata yang berlaku sejak 10 Oktober 2025 dinilai belum sepenuhnya dihormati karena Israel dianggap terus melakukan pelanggaran dan menghambat transisi menuju fase kedua. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Baca juga:  WHO, UNICEF dan UNRWA Luncurkan Kampanye Gizi dan Imunisasi untuk 44.000 Anak di Gaza

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)