Investor Indonesia Pilih Emas untuk Dana Darurat, Ini Alasannya

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Investor Indonesia Pilih Emas untuk Dana Darurat, Ini Alasannya

Ade Hapsari Lestarini • 12 November 2025 18:23

Jakarta: Investor Indonesia memilih emas sebagai instrumen untuk membangun ketahanan finansial dan menyisihkan dana darurat. Hal ini tertuang dalam laporan analisis wawasan konsumen terbaru World Gold Council (WGC) bertajuk "Gold for the Nation: Strengthening the Financial Resilience of Indonesians".

Berdasarkan studi yang melibatkan 2.000 investor Indonesia dengan beragam tingkat pendapatan dan usia, dua dari tiga orang Indonesia (67 persen) memiliki investasi emas dalam berbagai jenis produk, termasuk emas batangan dan koin, perhiasan emas, Exchange Traded Fund (ETF) emas, dan sekuritas emas lainnya.

Sementara sekitar 85 persen investor Indonesia yang pernah berinvestasi emas menyatakan akan mempertimbangkan untuk berinvestasi kembali dalam 12 bulan ke depan, dan 14 persen lainnya menunjukkan minat untuk berinvestasi kembali di waktu mendatang. Adapun di antara investor yang belum pernah berinvestasi emas, sekitar 26 persen tertarik untuk mempertimbangkan memulai investasi emas dalam 12 bulan ke depan, dan 62 persen lainnya menyatakan minat terhadap investasi emas di waktu mendatang.
 

Tren berinvestasi emas


Tren ini muncul ketika masyarakat Indonesia tengah mencari cara untuk menambah tabungan dan melindungi kekayaan di tengah ketidakpastian ekonomi global yang terus berlanjut. Terdapat kesamaan minat di kalangan investor Indonesia untuk membangun ketahanan dan keamanan finansial jangka panjang. Alasan yang paling sering disebut para investor Indonesia untuk berinvestasi dan menabung di antaranya menyisihkan dana darurat, menyiapkan dana pensiun, serta membangun warisan bagi generasi mendatang.

"Emas menjadi salah satu investasi andalan masyarakat Indonesia karena dianggap mudah untuk dibeli dan dijual, serta menunjukkan kinerja yang kuat dan konsisten di tengah ketidakpastian ekonomi," ujar Head of Asia Pacific (ex China) and Global Head of Central Banks di World Gold Council, Shaokai Fan, dalam paparannya, Rabu, 12 November 2025.

Dia menjabarkan, banyak investor Indonesia juga memandang emas sebagai instrumen pelindung kekayaan yang membantu menjaga nilai aset ketika pasar bergejolak. Minat para investor Indonesia terhadap investasi emas bukan tanpa alasan. Emas telah menjadi aset dengan kinerja terbaik dalam rupiah Indonesia pada 2024 dan 2025, memberikan return sebesar 32 persen pada 2024 dan 44 persen pada 2025 hingga saat ini (year-to-date).


Head of Asia Pacific (ex China) and Global Head of Central Banks di World Gold Council, Shaokai Fan. Foto: MTVN/Ade Hapsari.
 

Rata-rata periode kepemilikan emas fisik, seperti emas batangan dan koin, serta perhiasan emas, berkisar antara empat hingga 10 tahun. Sementara itu, ETF emas dan sekuritas terkait emas lainnya disimpan para investor Indonesia dengan rata-rata sekitar enam tahun.

"Investor Indonesia cenderung didorong oleh keinginan yang kuat akan stabilitas finansial. Mereka berharap investasi dapat membantu mereka merasa optimistis terhadap masa depan, terlindungi secara finansial, serta yakin telah mengambil keputusan yang tepat dan bijaksana. Seperti yang ditunjukkan dalam laporan kami, emas menjadi instrumen andalan untuk menjaga dan mempertahankan kekayaan sambil tetap likuid, sehingga membantu investor mempersiapkan masa depan dengan percaya diri," jelas dia.
 

Investasi jaga keamanan finansial jangka panjang


Atribut yang dimiliki emas pun sejalan dengan kebutuhan sebagian besar investor Indonesia. Dari sisi perilaku dan sikap, mayoritas investor Indonesia meyakini berinvestasi penting untuk menjaga keamanan finansial jangka panjang. Mereka cenderung mengambil pendekatan jangka panjang dalam berinvestasi, serta lebih memilih portofolio yang sederhana dan mudah dipahami. Selain itu, investor Indonesia juga mengandalkan institusi keuangan dan pakar investasi yang terpercaya untuk membantu dalam pengambilan keputusan finansial.

"Emas membantu portofolio investasi bertahan menghadapi tekanan dari berbagai tantangan dan ketidakpastian eksternal. Ketika dipadukan dengan instrumen investasi utama lainnya, emas berperan dalam mendiversifikasi risiko. Investor yang mampu memaksimalkan potensi emas akan berada pada posisi yang lebih kuat untuk mengamankan masa depan finansial mereka," ujar Shaokai.

Untuk membuka potensi investasi emas sepenuhnya, WGC menekankan pentingnya informasi yang jelas dan terpercaya, terutama bagi investor pemula. Pemahaman tentang cara berinvestasi emas dan kemampuan memilih produk yang sesuai dengan kapasitas finansial masing-masing menjadi kunci dalam membantu investor mengatasi berbagai hambatan umum, serta membuat keputusan investasi yang lebih tepat dan terinformasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)