Pemakaman korban warga Kamboja oleh pasukan Thailand, 13 November 2025. (AGENCE KAMPUCHEA PRESS)
Riza Aslam Khaeron • 13 November 2025 19:48
Phnom Penh: Kamboja mengevakuasi ratusan warga dari sebuah desa di perbatasan yang disengketakan dengan Thailand setelah seorang penduduk dilaporkan tewas akibat baku tembak yang terjadi antara kedua negara.
Melansir Washington Post, peristiwa tersebut terjadi di Desa Prey Chan, Provinsi Banteay Meanchey, wilayah barat laut Kamboja.
Penembakan pada Rabu, 12 November, menewaskan seorang pria bernama Dy Nai dan melukai tiga orang lainnya. Wakil Gubernur Provinsi, Ly Sovannarith, menyatakan bahwa sekitar 250 keluarga telah dievakuasi ke sebuah kuil Buddha yang berjarak sekitar 30 kilometer dari lokasi kejadian.
Insiden ini menyusul ledakan ranjau yang menyebabkan seorang tentara Thailand kehilangan kakinya saat patroli di wilayah perbatasan pada Senin.
Thailand menyalahkan Kamboja atas ledakan tersebut dan menyatakan akan menghentikan penerapan gencatan senjata yang sebelumnya difasilitasi oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Sengketa perbatasan antara Thailand dan Kamboja telah berlangsung lama dan menyebabkan bentrokan bersenjata selama lima hari pada akhir Juli, yang menewaskan puluhan tentara dan warga sipil.
Meskipun kesepakatan gencatan senjata yang lebih rinci ditandatangani bulan lalu, banyak ketentuan di dalamnya belum diimplementasikan.
Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, menyerukan penyelidikan independen terhadap insiden tersebut dan menuduh pasukan Thailand melakukan "berbagai tindakan provokatif selama beberapa hari dengan tujuan memancing konfrontasi."
| Baca Juga: Kontak Tembak Dilaporkan Pecah di Perbatasan Kamboja-Thailand |