Ilustrasi. Foto: Dok istimewa
Eko Nordiansyah • 22 June 2025 19:20
Jakarta: Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bekerja sama dengan Kementerian Pertanian melaksanakan Program Sistem Pertanian Terpadu Tanaman Energi (SPT2E) di 50 titik lahan kering dan kritis seluas 500 hektar yang tersebar di Pulau Jawa menggunakan metode monokultur atau tumpang sari.
PLN EPI pada tahap pertama menyediakan 160 ribu bibit tanaman multifungsi, yakni gamal, kaliandra, indigofera, dan akasia. Inisiatif ini merupakan bagian dari roadmap pemenuhan kebutuhan biomassa untuk mendukung cofiring pada PLTU PLN Grup, dengan target pasokan sebesar 3 juta ton biomassa pada 2025.
Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, menegaskan bahwa pengembangan ekosistem biomassa menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan nasional. Tidak hanya bicara soal suplai energi primer, ini juga merupakan komitmen jangka panjang terhadap keberlanjutan.
"Program ini adalah langkah konkret PLN EPI dalam menjamin pasokan biomassa secara berkelanjutan untuk cofiring PLTU, sekaligus mendorong revitalisasi lahan kritis dengan pendekatan pertanian terpadu," ujar Iwan dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 22 Juni 2025.
Baca juga:
PLN Full Pasok Kelistrikan di Ajang Jakarta E-Prix 2025 |