Seskab Mengakui Kerusakan Lingkungan Perparah Bencana Sumatra, Pemerintah Investigasi Menyeluruh

Seskab Teddy indra Wijaya mengawal pengiriman bantuan ke lokasi bencana. Foto: Metro TV/Zaenal Arifin

Seskab Mengakui Kerusakan Lingkungan Perparah Bencana Sumatra, Pemerintah Investigasi Menyeluruh

Kautsar Widya Prabowo • 3 December 2025 18:45

Jakarta: Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya mengakui bencana banjir bandang hingga longsor di Sumatra terjadi akibat kerusakan lingkungan. Hal ini diketahui usai pemerintah mengevaluasi penyebab bencana Sumatra.

"Penyebab bencana ini jadi perhatian dan selain faktor cuaca yang ekstrem tentunya, ada faktor kerusakan lingkungan yang memperparah bencana," ujar Teddy dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 3 Desember 2025.

Teddy memastikan Pemerintah Pusat bakal menyelidiki lebih lanjut penyebab bencana Sumatra, termasuk terkait imbas kerusakan lingkungan. Di satu sisi, Pemerintah Pusat disebut juga fokus menangani korban maupun mengevakuasi masyarakat.
 


"Seiring dengan evakuasi dan penanganan sebagai fokus utama, pemerintah melakukan evaluasi dan investigasi dan menyeluruh terkait bencana ini," tutur Teddy.

Seskab Teddy indra Wijaya. Foto: Metro TV/Fachri

Sebagai informasi, sejumlah elemen masyarakat menyatakan bencana Sumatra tak cuma disebabkan cuaca ekstrem, melainkan juga karena kerusakan lingkungan. Salah satu indikasinya, yakni ditemukan gelondongan kayu yang ikut mengalir bersama banjir Sumatra.

Merespons temuan gelongan kayu itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit memastikan kepolisian bakal menyelidiki temuan tersebut. Ia mengaku telah berkomunikasi dengan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) terkait temuan kayu gelondongan di banjir Sumatra.

"Terkait masalah temuan kayu gelondong yang sudah terkelupas, kami secara lisan sudah berkoordinasi dengan menteri kehutanan," ucapnya saat konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(M Sholahadhin Azhar)