Pemilu Honduras Lanjutkan Hitung Suara, Kandidat Pro-Trump Masih Unggul

Pemilu Honduras berlangsung pada 30 November 2025. (Anadolu Agency)

Pemilu Honduras Lanjutkan Hitung Suara, Kandidat Pro-Trump Masih Unggul

Willy Haryono • 9 December 2025 12:49

Tegucigalpa: Otoritas pemilihan umum Honduras melanjutkan penghitungan suara pemilihan presiden yang digelar pada 30 November, setelah prosesnya terhenti selama tiga hari. Kandidat yang didukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Nasry Asfura, masih mempertahankan keunggulan tipis dalam pemilu yang disebut sebagai salah satu yang paling kontroversial dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut Dewan Pemilihan Umum Nasional (CNE), hingga Senin pukul 14.09 waktu setempat, lebih dari 91 persen surat suara telah dihitung.

Dikutip dari TRT World, Senin, 9 Desember 2025, Asfura dari Partai Nasional memimpin dengan perolehan 40,11 persen suara, sedikit di atas kandidat Partai Liberal yang berhaluan tengah, Salvador Nasralla, yang meraih 39,73 persen.

Di posisi ketiga terdapat kandidat Partai Libre, Rixi Moncada, yang juga merupakan partai Presiden petahana Xiomara Castro, dengan 19,17 persen suara.

Sejak Jumat, publik Honduras berada dalam ketidakpastian akibat terhentinya pembaruan hasil. Partai Libre pada Minggu menyerukan pembatalan pemilu dan menuduh Trump mencampuri proses melalui dukungannya terhadap Asfura, termasuk menjanjikan bantuan bagi Honduras jika ia menang, serta menyerang Moncada dengan label komunis dan korup.

Presiden CNE, Ana Paola Hall, menjelaskan bahwa jeda pengumuman hasil sejak Jumat dipicu oleh masalah teknis pada pemrosesan gelombang ketiga data, yang membuat sistem berhenti bekerja. Otoritas pemilu juga menghadapi tekanan tambahan berupa dugaan peretasan dan upaya manipulasi perangkat lunak pelaporan hasil.

Beberapa hari menjelang pemungutan suara, Trump mengumumkan bahwa ia akan memberikan pengampunan kepada mantan presiden Honduras dari Partai Nasional, Juan Orlando Hernández, yang saat ini sedang menjalani hukuman 45 tahun di Amerika Serikat setelah divonis bersalah atas perdagangan narkoba dan senjata.

Secara terpisah pada Senin, Jaksa Agung Honduras menyatakan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional terhadap Hernández. (Kelvin Yurcel)

Baca juga:  Honduras Akhiri Perjanjian Ekstradisi dengan AS yang Bisa Penjarakan Pengedar Narkoba

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)