Sudan dilanda konflik antara tentara dengan pasukan paramiliter RSF. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 19 December 2025 17:39
Kordofan: Misi Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pasukan Keamanan Sementara PBB Abyei (UNISFA) mengumumkan penarikan pasukannya dari pangkalan logistik di Kadugli, Negara Bagian Kordofan Selatan, Sudan, usai serangan mematikan terhadap personelnya. Keputusan itu disampaikan pada Kamis, 18 Desember 2025, menyusul eskalasi keamanan di wilayah tersebut.
Serangan terjadi pada 13 Desember, saat enam penjaga perdamaian asal Bangladesh tewas dan delapan lainnya terluka akibat serangan drone oleh pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) yang menargetkan markas UNISFA di Kadugli. Serangan ini menjadi salah satu insiden paling mematikan sejak konflik di Sudan kembali pecah.
Dalam pernyataan resminya, UNISFA menyebut penarikan dilakukan setelah penilaian mendalam terhadap kondisi keamanan yang tidak lagi memungkinkan operasi berjalan.
“Kami akan mempertimbangkan kembali dimulainya aktivitas kami di Kadugli ketika situasi memungkinkan,” tulis UNISFA, dikutip dari Anadolu, Jumat, 19 Desember 2025.
UNISFA menyatakan tetap berkomitmen menjalankan mandatnya dan terus memantau perkembangan di lapangan. Misi penjaga perdamaian ini mulai ditempatkan pada 2011 setelah ketegangan meningkat di wilayah kaya minyak antara Sudan dan Sudan Selatan.
Kadugli diketahui berada dalam kepungan RSF dan kelompok Sudan People’s Liberation Movement-North (SPLM-N) sejak bulan-bulan awal perang. Wilayah tersebut kerap menjadi sasaran serangan artileri dan drone. Konflik antara militer Sudan dan RSF yang dimulai pada April 2023 telah menewaskan ribuan orang serta memaksa jutaan warga mengungsi.
(Keysa Qanita)