Menkes: 600 Nakes Siap Dikirim ke Lokasi Bencana Sumatra

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (tengah). ANTARA/HO-BPMI Sekretariat Presiden.

Menkes: 600 Nakes Siap Dikirim ke Lokasi Bencana Sumatra

Fachri Audhia Hafiez • 16 December 2025 10:06

Jakarta: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa sebanyak 600 tenaga kesehatan (nakes) siap diberangkatkan ke wilayah-wilayah terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Budi menjelaskan, ratusan nakes tersebut terdiri atas dokter, dokter spesialis, co-ass, dan perawat. Mereka dipersiapkan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada para penyintas di lokasi bencana.

“Kita batch pertama akan memberangkatkan 600 orang, 450 orang sudah siap untuk diberangkatkan minggu ini,” kata Budi kepada Presiden saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, dilansir Antara, Senin, 15 Desember 2025.
 


Budi menyampaikan permohonan agar Presiden berkenan melakukan flag-off (pelepasan simbolis) terhadap para relawan nakes. Ia juga mengusulkan agar mereka diangkut menggunakan pesawat Hercules TNI AU dari Halim Perdanakusuma.

Alasan utama pengiriman nakes ini adalah karena banyak dokter dan tenaga kesehatan lokal di Sumatra yang turut terdampak oleh bencana banjir bandang dan longsor. Hal ini menyebabkan layanan kesehatan di daerah tersebut terganggu.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mempersiapkan tim dari luar daerah terdampak untuk bertugas selama kurang lebih tiga bulan di rumah sakit, puskesmas, dan rumah sakit lapangan. Kebijakan ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden saat rapat koordinasi di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh, pada 7 Desember 2025.

Budi menjelaskan, rotasi nakes akan dilakukan setiap dua minggu. Langkah ini diambil untuk mencegah kelelahan (fatigue) yang dapat menurunkan kualitas pelayanan.


Ilustrasi nakes. Foto: Dok. Metrotvnews.com.

Saat pemaparan, Presiden sempat bertanya mengenai asal para tenaga kesehatan tersebut. “Sumbernya dari seluruh Indonesia, kami buka rekrutmen, Pak. Jadi, misalnya ada organisasi profesi, ada Fakultas Kedokteran UGM, ada Fakultas Kedokteran UI, ada Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, kami buka, Pak. Kami ada database relawan,” jelas Budi.

Budi menambahkan, pendaftaran relawan ternyata menarik minat bukan hanya dokter magang atau co-ass, tetapi juga dokter umum hingga dokter spesialis yang bersedia mengorbankan pendapatan mereka untuk misi kemanusiaan ini. Mendengar laporan tersebut, Kepala Negara memberikan apresiasi.

“Bagus ini, luar biasa. Terima kasih juga ke semua perguruan tinggi yang mengirimkan dokter-dokter dan tenaga kesehatan sukarela. Kemudian juga organisasi-organisasi kemasyarakatan yang mengirim. Terima kasih,” ujar Prabowo.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fachri Audhia Hafiez)