Pengamat Pesimis Legislator Muda Bisa Berkualitas

Jakarta: Banyak generasi milenial dan Gen Z menghiasi gedung parlemen tahun ini. Namun, kualitas kehadiran mereka disanksikan.

"Apakah itu akan sesuaikan dengan yang kita harapkan, apakah kita akan mendapatkan anggota DPR yang berkualitas? belum tentu. Sebagai ilmuwan politik, saya juga akan pesimis dengan itu," kata Direktur Eksekutif Aljabar Arifki Chaniago dalam program Crosscheck Medcom.id, Minggu, 6 Oktober 2024.

Tetapi, Arifki memandang dalam konteks menarik secara kuantitatif mungkin saja akan banyak potensi pemilih muda atau anak muda yang menjadi anggota DPR. Namun, bila bicara pelibatan anak muda untuk edukasi politik, Arifki berharap kaum milenial yang menjadi anggota dewan tersebut memang orang yang jago politik dan paham kebijakan.

Di samping itu, Arifki mengatakan kejengahan politik nasional maupun di daerah menjadi sebuah hal yang mengkhawatirkan bagi anak muda saat ini. Mereka enggan berkecimpung dalam dunia politik karena melihat langsung praktik-praktik korupsi.
 

Baca juga:  Legislator Muda Minta Tak Dipandang Sebelah Mata

"Hal yang memang aneh-aneh yang enggak mereka sukai, apalagi mereka yang nggak mendapatkan privilege ya. Gue kan bukan dari kalangan keluarga ini, ya ada persepsi seperti itulah," tutur pengamat politik itu.

Salah satu faktor menurunkan partisipasi anak muda dalam dunia politik, kata Arifki, adalah media sosial. sebab, anak muda mudah mendapatkan informasi tentang perkembangan politik Indonesia di dunia maya.

"Karena memang kan demokrasi tidak ada yang membatasi apakah dia itu anak siapa, apakah dia anak orang kaya, apakah dia anak penguasa, dalam lingkungan itu nggak ada. Tapi, ini ketika itu menjadi informasi yang sampai ke pemilih yang nggak siap secara mental, mereka akan menganggap ini hanya perbincangan di medsos, tapi mereka nggak mau terlibat," ucap Arifki.