Startup. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 5 September 2024 13:24
Singapura: Jaringan angel investor, Angel Central mengatakan 80,6 persen investor optimistis terhadap ekosistem startup selama lima hingga 10 tahun ke depan.
Angel Central mengatakan angel investor didefinisikan sebagai individu yang telah menginvestasikan uang, waktu, dan jaringan pribadinya kepada perusahaan tahap awal, yang biasanya dalam 12 hingga 36 bulan operasinya.
Melansir
Business Times, Kamis, 5 September 2024, hal ini terjadi bahkan ketika para investor menyadari adanya sejumlah risiko besar, seperti kurangnya likuiditas dan tingginya tingkat kegagalan perusahaan rintisan yang membebani lingkungan ekonomi,
Bahkan 74 persen investor menyatakan mengalokasikan modalnya pada tiga hingga empat kelas aset guna mengurangi risiko.
Survei tahun ini mengumpulkan tanggapan dari lebih dari 70 angel investor Asia Tenggara. Survei ini bertujuan untuk memahami pandangan dan pendekatan investasi mereka di tengah lingkungan yang terus berubah.
Jaringan angle investor itu mencatat pendanaan di lanskap perusahaan rintisan teknologi telah mengering pada 2022, dan kekeringan itu berlanjut selama dua tahun berikutnya. Total pendanaan pada paruh pertama 2024 anjlok 58 persen dari tahun ke tahun menjadi sekitar USD1,4 miliar.
Mengurangi investasi
Menanggapi iklim ekonomi, sekitar 26,4 persen responden mengatakan mereka telah mengurangi lebih jauh ukuran investasi mereka pada 2024.
Ukuran tiket yang biasa sekarang adalah USD10 ribu hingga USD20 ribu, dengan 40,3 persen investor mengatakan ukuran tiket mereka berada dalam kisaran ini.
Sebagai perbandingan, ukuran tiket yang paling umum pada 2023 adalah USD20 ribu hingga USD50 ribu. Sekitar 41,2 persen angel investor menyatakan ukuran investasi mereka berada dalam kisaran ini saat itu.
Selain itu, sekitar 70 persen dari mereka yang disurvei menjaga portofolio mereka di bawah 10 persen dari total kepemilikan mereka.
Keuntungan angel investor
Meskipun ini merupakan kelas investasi yang sangat tidak likuid, dan juga merupakan aktivitas berisiko tinggi, 36,1 persen dari mereka yang disurvei mengatakan mereka tidak secara aktif melacak pengembaliannya.
Hanya 11,1 persen angel investor yang memperoleh laba lebih dari tiga kali lipat modal yang diinvestasikan, dan 16,7 persen investor telah merealisasikan laba antara satu hingga tiga kali lipat investasi awal mereka. Sebaliknya, 22 persen responden mengindikasikan kerugian secara keseluruhan.
"Hal ini sesuai dengan temuan kami bahwa banyak angle investor berinvestasi bukan terutama untuk keuntungan finansial," catat Angel Central.
Mayoritas angel investor (70,8 persen) mengatakan mereka tidak mengikuti strategi investasi yang menyeluruh dan eksplisit. Sebanyak 29,2 persen mengatakan mereka lebih suka fokus pada sektor tertentu atau berkonsentrasi pada wilayah geografis seperti perusahaan rintisan yang berbasis di Asia Tenggara atau Singapura.
Sementara risiko terus membebani iklim investasi angel investor, sekitar 30,6 persen responden menyatakan mereka baru dalam aktivitas investasi, dengan pengalaman kurang dari dua tahun.
Meski demikian, profil angel investor secara keseluruhan stabil. Lebih dari 80 persen adalah pria berusia antara 40 dan 50 tahun, dan bekerja di perusahaan atau pemilik bisnis.