BI: Perlu Kebijakan dan Langkah Konsisten Hadapi Ketidakpastian Global

Ilustrasi. Foto: MI

BI: Perlu Kebijakan dan Langkah Konsisten Hadapi Ketidakpastian Global

Annisa Ayu Artanti • 26 October 2024 19:01

Jakarta: Pada rangkaian pertemuan tersebut, Bank Indonesia menegaskan perlunya kebijakan dan langkah yang konsisten dalam menghadapi ketidakpastian global. 

Bank Indonesia menyerukan pentingnya upaya mengatasi dampak rambatan (spillover) dari perekonomian global terhadap negara berkembang. 

Seperti diketahui, dalam rangkaian Pertemuan Tahunan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB), termasuk di dalamnya pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara G20 kondisi ekonomi menjadi topik utama. Ekonomi global diprakirakan tumbuh stabil di tengah meningkatnya risiko dan ketidakpastian ke depan. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah, serta fragmentasi geo-ekonomi dan perdagangan juga masih hal utama.

Berbagai tantangan tersebut mendorong makin pentingnya upaya pengendalian inflasi, konsolidasi fiskal, koordinasi kebijakan moneter dan fiskal, serta komunikasi kebijakan guna memperkuat stabilitas makroekonomi dan mendukung pertumbuhan ekonomi. 

Melansir siaran pers Bank Indonesia, Sabtu, 26 Oktober 2024, butuh keleluasaan penggunaan bauran kebijakan bank sentral, dukungan Lembaga Keuangan Internasional (International Financial Institution-IFIs) kepada negara berkembang untuk memperkuat formulasi bauran kebijakan tersebut, dan koordinasi kebijakan fiskal dan moneter dan reformasi struktural sangat diperlukan dalam upaya menjaga stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi. 
 

Baca juga: 

IMF: Asia Pasti Jadi Pusat Kekuatan Ekonomi Global



Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta. Foto: Dokumen BI

Pada aspek penguatan kerja sama multilateral ini, Bank Indonesia telah menyampaikan kesiapan mendukung implementasi kesepakatan 16th General Review of Quota yang akan meningkatkan kapasitas IMF sebagai jaring pengaman keuangan global, serta mendorong penyesuaian formula kuota IMF untuk memperkuat keterwakilan negara berkembang di IMF melalui 17th General Review of Quota.

Dalam merespons kondisi ekonomi global tersebut, pada pertemuan G20, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G20, termasuk Indonesia yang diwakili oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta serta Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia, Thomas Djiwandono sepakat untuk melanjutkan kerja sama dalam menjawab tantangan global dan mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs). 

Kerja sama di berbagai bidang seperti penguatan Bank Pembangunan Multilateral dan Regional dan kelanjutan pengembangan pembayaran lintas batas (cross border payment) dipandang akan terus menciptakan peluang bagi pertumbuhan ekonomi global yang lebih baik. 

Selanjutnya, pada pertemuan IMF, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral telah menyepakati Agenda Kebijakan Global (Global Policy Agenda)  IMF untuk mendorong pemulihan ekonomi global serta mengatasi tantangan pertumbuhan dunia. 

Untuk memastikan pemulihan ekonomi global serta mengatasi tantangan pertumbuhan tersebut, para pembuat kebijakan diharapkan fokus untuk memastikan inflasi sesuai target, menjaga stabilitas sistem keuangan, melakukan konsolidasi fiskal untuk menjaga keberlanjutan pembangunan, dan melakukan reformasi struktural untuk mendorong produktivitas dan prospek tenaga kerja. 

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)