Garis Kemiskinan RI Naik

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Garis Kemiskinan RI Naik

Media Indonesia • 1 July 2024 16:27

Jakarta: Garis kemiskinan pada Maret 2024 sebesar Rp582.932 per kapita per bulan. Jumlah ini naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023 dengan Rp550.458 per kapita.

Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Utama Badan Pusat Statistik (BPS) Imam Machdi menjelaskan naiknya angka garis kemiskinan disebabkan harga-harga pangan yang melonjak drastis.

Sejumlah komoditas pokok selama Maret 2023-Maret 2024 mengalami kenaikan Harga antara lain beras melambung 20,07 persen, telur ayam ras 11,56 persen, dan cabai merah 45,94 persen.

"Kenaikan harga komoditas pokok ini tentu memengaruhi tingkat konsumsi dan pengeluaran masyarakat yang tercermin dari angka garis kemiskinan," ungkap dia dalam konferensi pers dilansir Media Indonesia, Senin, 1 Juli 2024.

 
Baca juga: 

Pertumbuhan Ekonomi RI Dinilai Tak Berkualitas


Secara rata-rata, garis kemiskinan per rumah tangga pada Maret 2024 mencapai Rp2.786.415 per bulan atau naik 7,47 persen dibandingkan kondisi Maret 2023 sebesar Rp2.592.657 per bulan.
 
Garis kemiskinan per rumah tangga merupakan gambaran besarnya nilai rata-rata rupiah minimum yang harus dikeluarkan oleh rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya agar tidak dikategorikan miskin.

Komponen pembentuk peranan komoditas makanan

Selain itu, berdasarkan komponen pembentuknya peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan komoditas bukan makanan.

Pada Maret 2024 komoditas makanan terhadap garis kemiskinan memiliki andil 74,44 persen. Sedangkan komoditas bukan makanan menyumbang 25,56 persen.

Pada Maret 2024, komoditas makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada garis kemiskinan, baik di perkotaan maupun perdesaan, pada umumnya hampir sama.

Beras masih memberi sumbangan terbesar, yakni 21,84 persen di perkotaan dan 25,93 persen di perdesaan. Rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua terhadap garis kemiskinan yakni 11,56 persen di perkotaan dan 10,90 persen di perdesaan.

Komoditas bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar, baik pada garis kemiskinan perkotaan dan perdesaan, ialah perumahan sebesar 8,64 persen di perkotaan dan 8,34 persen di perdesaan, lalu bensin dengan andil 4,13 persen di perkotaan dan 3,90 persen di perdesaan.

Imam kemudian menguraikan pada Maret 2024, garis kemiskinan perkotaan sebesar Rp601.871 per kapita. Ini lebih tinggi dibandingkan di perdesaan yaitu Rp556.874 per kapita.

"Jika dilihat kenaikan garis kemiskinan perkotaan dari Maret 2023 ke Maret 2024 sebesar 5,72 persen atau lebih rendah dibandingkan garis kemiskinan di perdesaan dengan 6,06 persen," jelas dia. (Insi Nantika Jelita)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)