Investor Kripto Sambut Penurunan Inflasi AS

Aset kripto. Foto: Unsplash.

Investor Kripto Sambut Penurunan Inflasi AS

Arif Wicaksono • 3 July 2024 18:55

Jakarta: Pemulihan harga bitcoin dan sinyal awal pembalikan arah tren harga mulai terlihat pascarilis data inflasi indeks Harga Belanja Personal (PCE) terbaru Amerika Serikat akhir pekan lalu.
 

baca juga:

Depkeu AS Wajibkan Broker Kripto Laporkan Informasi ke IRS


Indeks PCE AS Mei secara tahunan (YoY) turun menjadi 2,6 persen dari 2,7 persen di bulan April, senada dengan ekspektasi para ekonom. PCE inti, yang tidak memperhitungkan kenaikan harga makanan dan energi, naik sebesar 0,1 secara MoM di Mei, kenaikan terkecil sejak November 2023, yang disebabkan oleh penurunan harga barang dan kenaikan minor pada harga layanan-layanan di sektor jasa.

Bitcoin terpantau menghijau hampir enam persen pasca rilis data tersebut dari level USD60 ribu per keping ke USD63.500 per keping setelah melemah selama beberapa pekan sebelumnya. Ketika berita ini ditulis, Bitcoin terkoreksi dan berada di level USD60.900 per keping.

Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan dinamika yang terjadi akhir-akhir ini semakin menyoroti pengaruh perkembangan situasi ekonomi AS terhadap pasar kripto.

“Upaya The Fed untuk mencapai soft landing pada ekonomi pascapelonggaran besar-besaran imbas pandemi covid-19 terlihat telah memasuki babak akhir,,” kata Fahmi, Rabu, 3 Juli 2024.

Dengan pertumbuhan GDP kuartal I AS yang mengalami kenaikan di 1,4 persen, dampak membaiknya inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi dapat dikatakan masih berada pada kadar yang normal.

Hal ini dapat turut menjadi faktor fundamental untuk mendukung skenario di mana suku bunga tidak diturunkan karena adanya kontraksi ekonomi yang perlu segera diatasi, melainkan karena memang kondisi ekonomi secara umum telah membaik.

Investor menantikan data inflasi AS

Meskipun pasar merespons dengan cukup positif perkembangan tersebut, langkah The Fed selanjutnya kemungkinan besar masih akan bergantung pada data inflasi lebih lanjut dan laporan ketenagakerjaan Juni.

"Sehingga koreksi harga mungkin masih akan mengiringi dinamika pasar pada setiap kenaikan yang terjadi. Namun, apabila perubahan arah tren kemudian terjadi, potensi terjadinya pemulihan yang cepat sangat terbuka. Pasar saat ini memperkirakan prospek penurunan suku bunga sebesar 68 persen pada September,” imbuh Fahmi.

Kendati masih perlu menanti perkembangan data selanjutnya, membaiknya inflasi Amerika Serikat turut menggambarkan potensi positif bagi investor untuk masuk ke instrumen aset kripto.

“Sebab, sinyal pelonggaran kebijakan ekonomi AS dapat berpotensi menarik minat investor untuk berinvestasi pada instrumen yang cenderung berisiko seperti kripto. Namun, dengan dinamika yang sangat tinggi di pasar kripto, investor perlu berhati-hati dan selalu membuat keputusan investasi dengan bijak,” jelas Fahmi.

Di tengah potensi yang ada, Reku terus menghimbau investor untuk mengambil keputusan yang cermat dan tidak tergesa-gesa.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)